Arab Saudi Serangan Kilang Minyak Arab Saudi: Presiden Iran Minta Pasukan Asing Menjauh 2019-09-24 05:31:42
Hassan Rouhani meminta pasukan asing menjauh sejauh-jauhnya dari kawasan Teluk.(Foto: EPA)
IRAN, Berita HUKUM - Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan pasukan asing mengancam keamanan kawasan Teluk, setelah Amerika Serikat mengatakan akan mengirimkan pasukan ke Arab Saudi menyusul serangan terhadap fasilitas perminyakan negara itu.
Presiden Rouhani mengatakan hal itu dalam acara peringatan permulaan perang Iran-Irak tahun 1980-1988, dan di sela-sela serangkaian parade militer di Teheran dan kota-kota lain.
"Pasukan asing dapat menyebabkan masalah dan mengacaukan keamanan bagi rakyat dan kawasan kami," kata Rouhana dalam pidato yang disiarkan televisi, Minggu (22/9).
Ia lantas menyebut pengiriman pasukan asing ke kawasan Teluk di masa lalu sebagai "bencana".<
"Jika mereka tulus, mereka semestinya tidak menjadikan kawasan kami sebagai lokasi perlombaan senjata... Semakin jauh Anda menjauh diri dari kawasan kami dan negara-negara ini, maka kawasan ini akan semakin aman," imbuhnya.
Pengiriman peralatan militer dipercepat
Presiden Hassan Rouhani menyampaikan peringatan tersebut dua hari setelah Amerika Serikat mengumumkan rencana mengirim pasukan ke Arab Saudi. Pengiriman pasukan ditempuh menyusul serangan terhadap infrastruktur minyak di negara sekutu AS itu. Hak atas fotoAFPImage captionIran menggelar parade militer di ibu kota Teheran dan kota-kota lain untuk memperingati Perang Iran-Irak.
Menurut Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, pengiriman pasukan dilakukan atas permintaan bantuan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Dikatakan, pasukan Amerika Serikat tersebut akan fokus pada peningkatan pertahanan udara dan rudal. Di samping itu, Amerika juga akan "mempercepat pengiriman peralatan militer" ke kedua negara.
Sejauh ini belum ada rincian lebih lanjut tentang jenis pasukan yang akan dikirim maupun jumlahnya secara pasti.
Serangan terhadap kilang minyak Arab Saudi pada tanggal 14 September telah diklaim dilakukan oleh pemberontak Houthi di Yaman, yang didukung Iran.
Akan tetapi Amerika Serikat dan Arab Saudi meyakini Iran sebagai otak di balik serangan yang berdampak pada pasokan minyak global.tersebut.
Kementerian Pertahanan Arab Saudi telah pula menunjukkan barang-barang yang diklaim sebagai puing-puing pesawat nirawak dan rudal jelajah yang membuktikan keterlibatan Iran dalam serangan tersebut.(BBC/bh/sya)
PT. Zafa Mediatama Indonesia Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359 info@beritahukum.com