MESIR, Berita HUKUM - Militer Mesir kembali menangkap sejumlah Pimpinan Ikhwanul Muslimin (IM), dimana Langkah pasukan keamanan ini semakin menambah panjang daftar tokoh IM yang menjadi tahanan.
Seperti dilansir Anadolu Agency, Sabtu (24/8), pasukan keamanan melakukan penyergapan di beberapa tempat. Dalam penyergapan Sabtu pagi di Provinsi Minya, pasukan keamanan Mesir menangkap mantan anggota majelis konstitusi dari Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) Ahmed Sayed.
Begitu pun dengan tokoh FJP lainnya, Sayed Heikal. Sementara dalam penyergapan di Provinsi Fayoum, pasukan keamanan menangkap Pimpinan Perkumpulan Guru lokal, Hamdi Awad yang tengah berada di kediamannya.
Portal berita lokal Mesir juga melaporkan bahwa Polisi menangkap Ahmad Arif, juru bicara resmi kelompok Ikhwanul Muslimin, pada Kamis dini hari (22/8) lalu. Arif ditangkap di apartemennya di wilayah Nasr City, Kairo, menurut laporan situs internet tersebut pada pukul 01:44 GMT (07:44 WIB).
Foto-foto Arif pasca penangkapannya dipublikasikan di jejaring sosial Facebook.
Sementara itu, situs Kebebasan dan Keadilan Ikhwanul Muslimin pada jam 02:07 GMT melaporkan bahwa "pasukan kudeta menculik Dr Ahmad Arif, juru bicara Ikhwanul Muslimin dan tokoh kunci di Aliansi Nasional untuk Mendukung Legitimasi dan Penolakan Kudeta," seperti yang dilansir pada laman bbc.com.
Pasukan keamanan Mesir juga melakukan operasi di sejumlah lokasi lainnya. Salah satu yang menjadi target adalah anggota IM Mustafa Tawfiq. Namun saat melakukan penyergapan ke rumahnya, pasukan keamanan tidak menemukan Tawfiq.
Pasukan keamanan juga tidak mampu menangkap satu orang pun saat menggerebek sembilan rumah pimpinan IM yang berada di wilayah Terusan Suez. Pemerintahan Mesir mulai menyasar sejumlah pimpinan IM setelah adanya aksi duduk pendukung pro-Muhammad Mursi, pekan lalu.
Jumat, pasukan keamanan menangkap tujuh pimpinan IM dalam penyergapan di beberapa provinsi. Sehari sebelumnya, lima tokoh terkemuka IM juga ditangkap. Termasuk di dalamnya penasihat hukum FJP Ahmed Abu Baraka dan mantan Deputi Gubernur Alexandria, Hassan Al-Prince.
Pada minggu sebelumnya, Ammar Badie, anak laki-laki dari pemimpin tertinggi Ikhwanul Muslimin (IM) Mohamed Badie tewas ditembak aparat keamanan saat berdemo di Ramses Square, dan sebelumnya minggu lalu pula, seorang anak perempuan petinggi IM pula, Mohamed El-Betagi juga tewas saat unjuk rasa kelompok pendukung Presiden Mohammad Mursi yang digulingkan pada bulan lalu, tulis AP, Sabtu (17/8).
Seperti dilansir Egypt Independent, Mendagri Mesir Mohamed Ibrahim mengklaim, setidaknya 75 tokoh IM sudah masuk tahanan hingga Kamis lalu.(rpk/bhc/mdb) |