Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Nusantara    
Media
10 Tahun Sering Dikritik, Presiden SBY Berharap Pers Juga Kritis pada Jokowi
Saturday 06 Sep 2014 19:58:29
 

Presiden SBY saat menghadiri silaturahmi pers dan peluncuran Buku SBY dan Kebebasan Pers yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Jakarta, Jumat (5/9) malam.(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Selama 10 tahun memimpin bangsa Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku sangat kerap mendapat kritik keras oleh pemberitaan pers. Tapi SBY menilai, justru selama itu pula pers menyelamatkannya dari kemungkinan adanya abuse of power (penyalahgunaan kekuasaan).

"Saya ingin terlebih dahulu sampaikan ucapan terima kasih pada insan pers di negeri tercinta ini atas segala kritik yang diberikan pada saya. Tanpa kritik yang saya terima selama 10 tahun ini belum tentu saya bertahan hingga akhir masa bakti saya,” Presiden SBY saat menghadiri silaturahmi pers dan peluncuran Buku SBY dan Kebebasan Pers yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Jakarta, Jumat (5/9) malam.

Menurut Kepala Negara, seorang pemimpin harus bisa dikritik dan tidak boleh tertutup terhadap kebebasan pers. Pemimpin harus mau terbuka jika ada pihak yang tidak suka terhadap kebijakan yang dikeluarkan.

"Jika tidak, itu sama saja menyimpan bom waktu," ujar SBY yang disambut dengan tepuk tangan pengunjung yang hadir di acara silaturahmi itu.

Meski demikian, Presiden SBY menyadari terkadang banyak juga 'serangan' pers yang dirasa terlalu berlebihan. Kondisi ini bahkan paling sering dikeluhkan oleh Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono. Namun ia punya cara untuk menenangkan hati.

"Kalau kritik gencar, saya sering untuk menenangkan hati. Saya bicara dengan PM Australia yang dikenal persnya kritis, ternyata nasib mereka kurang lebih sama tidak pernah luput dari kritikan media," kata SBY seraya menambahkan, “Saya bilang ke Ibu Ani, kita punya teman banyak di dunia ini," ujarnya.

Kritis ke Jokowi

Pada kesempatan itu, Presiden SBY meminta kalangan pers agar tetap memberikan kritik pada pemerintah, termasuk kepada pemerintahan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) yang akan mulai bertugas sebagai pemimpin bangsa pada 20 Oktober mendatang. Namun ia mengingatkan, agar sifat kritis itu dilakukan tetap dalam semangat untuk membangun dan mendorong kemajuan bangsa.

"Pers kritis pada saya dan membuahkan yang indah, pers tidak dilarang kritis ke Pak Jokowi dan Presiden-Presiden mendatang tapi jangan pernah membenci pemimpin kita, karena di tengah keterbatasan (pemimpin-red) akan berbuat yang terbaik," tutur SBY.

Menurut Presiden SBY, kritik pada pemerintah merupakan suatu hal yang positif sepanjang kedua pihak saling memahami posisi masing-masing dan bersikap konstruktif.

Ke depan sebagai seorang yang 10 tahun ini bersama-sama dengan teman pers, Presiden SBY mengingatkan, bahwa misi besar kita tetap melanjutkan konsolidasi demokrasi.

“Itu adalah pilihan kita, demokrasi kita yakini bawa kebaikan, sekaligus ada wajah buruk, mari kita bangun dan matangkan sebaik-baiknya," pesan SBY.

Dalam kesempatan itu, Presiden SBY juga berpamitan kepada kalangan pers nasional. “Saya mohon diri setelah Oktober. Terima kasih pers, kita akan bertemu lagi pada medan pengabdian yang berbeda," pungkasnya.

Nikmati Kebebasan

Sebelumnya Ketua Dewan Pers Bagir Manan mengemukakan, sejak reformasi hingga saat ini, pers Indonesia menikmati kebebasannya. Ia menyatakan rasa syukurnya, karena presiden dan negara tidak pernah mencampuri urusan kebebasan pers itu.

Bagir Manan menghargai sikap presiden SBY yang bila ada pemberitaan yang tidak menguntungkan hanya menyampaikan sikap bahwa tidak diperlakukan secara adil.

Menurut Bagr, hal-hal seperti itu yang ditinggalkan SBY selama memimpin Indonesa pada kehidupan pers . “Bapak bukan sekedar presiden dalam 10 tahun terakhir tapi pemimpin bangsa. Hubungan dengan pers saya harapkan dilanjutkan dengan baik. Salah satu cara nanti bersedia mengisi kolom-kolom pers secara teratur dengan isu tertentu sebagai intelektual," kata Bagir, yang disambut senyuman Presiden SBY dan Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono.

Hadir dalam acara itu antara lain Mensesneg Sudi Silalahi, Ketua Umum PWI Margiono, Ketua Dewan Pers Bagir Manan, Mensesneg Sudi Silalahi, para pimpinan media massa, praktisi media massa dan tokoh-tokoh pers nasional.(ES/setkab/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Media
 
  LKPP Terima Pengaduan WAKOMINDO Terkait Diskriminasi Kerjasama Media di Pemerintahan Daerah
  Biro PP Lakukan 'Media Visit' Massifikasi Informasi Kinerja DPR dan Persiapan IPU
  Perselisihan Kapolrestro Depok-Wartawan Dimusyawarahkan, Kompolnas: Media Membantu Polri
  Ketua Forwaka Laporkan Alfian Biga ke Polda Gorontalo
  Direktur Intelkam Polda Metro Jaya Ungkap Peran Penting Media di Masa Pandemi Covid-19
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2