JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Komisi Yudisial (KY) menelusuri rekan jejak (track record) mantan Kajati Sumatera Barat (Sumbar) Sutan bagindo Fahmi. Hal ini dilakukan, menyusul jaksa fungsional tersebut menjalani proses seleksi sebagai calon hakim agung (CHA).
Bahkan, untuk memastikan rekam jejaknya tersebut, Ketua KY Eman Suparman rela mendatangi gedung Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta, Rabu (21/3), untuk menemui Jaksa Agung Basrief Arief dan Jampidsus Andhi Nirwanto. Penelusuran ini untuk menyelidiki kinerja Fachmi selama menjadi jaksa dan menangani berbagai kasus.
"Salah satu calon yang sedang kami seleksi adalah Doktor Fahmi SH MH. Beliau adalah jaksa fungsional, karena itu saya akan diskusi dengan atasannya untuk mengetahui siapa Pak Fahmi dan bagiaman kinerjanya,” kata Eman Suparman kepada wartawan, usai menemui petinggi kejaksaan tersebut.
Menuruntya, KY tidak mengetahui rekam jejak Fahmi selama ini. Melalui pembicaraan dengan Basrief, ia berharap nantinya diketahui kinerja Fahmi selama bertugas di kejaksaan. Pertemuan ini sama sekali tidak terkait dnegan agenda lainnya di luar penelusuran jejak tersebut. “Tidak ada kepentingan lain, selain untuk mengetahui rekan jejak Pak Fahmi itu,” selorohnya.
Ketika ditanya mengenai hasil investigasi sementara terhadap jaksa yang sempat dikaitkan dalam kasus Muhammad Nazaruddin tersebut, Eman enggan berkomentar. Semua yang berkaitan dengan hasil penelusuran ini akan dibahas tim seleksi CHA, setelah itu barulah dapat diambil kesimpulan mengenai sang calon hakim agung itu. “Saya tidak bisa sampaikan itu,” selorohnya.
Perlu diketahui, sebelumnya Fahmi juga sempat mencalondkan diri mengikuti seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, ia gagal dalam proses seleksi, sebelumnya penyerahan namanya ke Komisi III DPR untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test). Kini, Fahmi kembali mengadu nasib sebagai calon hakim agung.(dbs/bie)
|