Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Perdata    
Barack Obama
Sadap Telepon Warga, Pemerintahan Obama Digugat
Wednesday 12 Jun 2013 23:17:52
 

Lobi markas CIA di McLean, negara bagian Virginia, Amerika Serikat.(Foto: reuters/larry downing/files )
 
AS, Berita HUKUM - Serikat Kebebasan Sipil Amerika (ACLU) menggugat pemerintahan Barack Obama terkait terbongkarnya surat perintah penyadapan terhadap telepon dan internet jutaan warga. ACLU meminta Mahkamah Agung mendesak pemerintah menghentikan praktik tersebut.

Diberitakan The New York Times (NYT), Selasa 11 Juni 2013, gugatan telah dilayangkan ke Mahkamah Agung AS untuk diujikan. Menurut ACLU, pemerintah AS telah melanggar privasi pribadi dengan melakukan penyadapan terhadap warga.

"Program ini memberikan catatan yang komprehensif tentang pergerakan dan kegiatan kita, mengungkapkan rincian yang kaya soal keluarga, politik, pekerjaan, agama dan hubungan intim seseorang," tulis laporan ACLU pada pengadilan.

Selain meminta Mahkamah Agung mendesak pemerintah menghentikan program itu, ACLU juga menuntut agar data-data yang telah dimiliki dihapuskan seluruhnya.
Gugatan diajukan menyusul pengungkapan praktik penyadapan oleh Badan Pertahanan Nasional AS (NSA) pada pelanggan operator Verizon yang jumlahnya jutaan orang. Selain itu, melalui program bernama PRIMS, AS bekerja sama dengan beberapa perusahaan internet besar telah menyadap email dan data-data pribadi lainnya.

Kementerian Kehakiman AS menolak berkomentar ketika ditanya soal gugatan ACLU ini. Biasanya gugatan terhadap kebijakan keamanan nasional AS mudah dipatahkan. Pemerintah biasanya akan mendesak pengadilan untuk menolak gugatan dengan alasan demi menjaga rahasia negara. Selain itu, AS akan berdalih bahwa penggugat bukanlah orang yang menjadi korban sehingga tidak pantas melayangkan gugatan, seperti yang dikutip dari viva.co.id, pada Selasa (12/6).

Namun, menurut NYT, kasus ini mungkin berbeda. Pemerintah sendiri telah mengakui adanya program penyadapan tersebut. Selain itu, ACLU adalah salah satu pelanggan Verizon yang menjadi korban. Sementara itu, pembocor sadapan NSA itu kepada The Guardian dan Washington Post, Edward Snowden, hingga kini belum diketahui keberadaannya. Snowden meninggalkan hotel tempatnya menginap di Hong Kong setelah mengetahui dirinya jadi sasaran penyelidikan FBI dan CIA karena membocorkan rahasia negara.(umi/vvc/bhc/rby)



 
   Berita Terkait > Barack Obama
 
  Wisata Napak Tilas Obama Hingga Pidato Kunci di Dispora Indonesia
  Pidato Farewell, Obama: Demokrasi Membutuhkan Anda
  Obama Menyarankan Donald Trump, Kepresidenan AS Bukan Bisnis Keluarga
  DPR AS Tuntut Presiden Barack Obama
  Badan Intelijen AS Sadap 200 Juta SMS Setiap Hari
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2