JAKARTA (BeritaHUKUM.com) Situasi keamanan Aceh menjelang pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) makin memanas. Polri menambah personel keamanan dengan menurunkan sebanyak 7.930 personel polisi dan bantuan dari TNI sebanyak 1.749 tentara.
Jumlah tersebut sudah termasuk pengiriman 770 personel Brimob. Tenaga bantuan ini diharapkan dapat membantu pengamanan Pemilukada di Aceh yang akan dilangsungkan pada 16 Februari 2012 mendatang. Kekuatan yang ada dinilai kurang, karena banyaknya tempat pemungutan suara (TPS) dan berbagai rangkaian kegiatan Pemilukada.
"Itu juga Polri masih kekurangan personel. Nanti, kami akan mengirimkan BKO dari Mabes Polri, khususnya dari Brimob. Sekarang masih dipersiapkan. Jumlah ini untuk mengamankan 9.764 TPS," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Saud Usman Nasution kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (7/12).
Selain tambahan polisi dari Brimob, lanjut dia, Polri juga akan mengirim personel dari Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri dan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Hal ini dilakukan untuk membantu pelaksanaan Aceh yang diharapkan berjalan aman, tertib dan lancar.
Saud menjelaskan, selain pemilihan gubernur Aceh, di sejumlah daerah tersebut juga dilakukan pemilihan bupati serta wali kota. Semuanya akan menjabat poisis itu untuk periode 2012-2017. Tercatat ada Pilbup di 13 kabupaten dan Pilkot pada empat kotamadya. Ini tentunya perlu pengamanan ekstra, agar pemilukada berlangsung aman dan damai, tandas mantan Kadensus 88 Antiteror Polri ini.(dbs/bie)
|