Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Anies Baswedan
Pidato Pertama Anies-Sandi Terhalang di DPRD, Ketua DPRD DKI Arogan Dan Tidak Berjiwa Besar!
2017-10-28 23:44:59
 

Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan dan Wakil Gubernur, Sandiaga Uno saat di Istana wakil Presiden.(Foto: kumparan)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan dan wakilnya, Sandiaga Uno yang baru dilantik Presiden Joko Widodo dan resmi menjabat terhalang melakukan pidato pertamanya di Sidang Paripurna Istimewa DPRD DKI Jakarta.

Jadwal terganggu dan terganjal karena Ketua DPRD, Prasetyo Edi Marsudi tidak kunjung memberikan waktu untuk mengelar sidang paripurna tersebut.

Ketua Pusat Studi Pembangunan Perkotaan, Rudy Darmawanto mengkritik Prasetyo tidak memberikan contoh sebagai seorang pemimpin, arogan, dan tidak berjiwa besar.

"Harusnya ketua DPRD dapat memberikan teladan sebagai anak bangsa. Untuk berjiwa besar dalam meningkatkan demokrasi bukan justru membuat cara yang tidak baik dan berperilaku norak, genit secara politik dan dapat dicurigai ataupun diduga. Sedang melakukan politik transaksional," kata Rudy kepada redaksi.

Ia juga mencatat sejumlah hal sejak dipimpin Prasetyo, DPRD mengalami degradasi politik yang begitu tajam, baik menyangkut anggaran yang dilaksanakan melalui Pergub, tanpa DPRD. Kemudian UPS dan reklamasi yang hingga sekarang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih mendalami soal keterlibatan beberapa pimpinan dewan dan masih banyak fungsi-fungsi DPRD yang mandul dan tak kunjung dibenahi.

"Belum lagi soal di luar DPRD antara lain permasalahan KONI DKI Jakarta jelas keinginan Ketua DPRD yang berkolaborasi dengan Kepala Disorda yang hendak membatalkan kepengurusan hasil Musorprov KONI DKI Jakarta di Whiz Kelapa Gading padahal kepengurusan mereka telah dilantik resmi oleh Ketua Umum KONI Pusat di Balaikota," paparnya.

Jelas Rudy, intervensi ini telah banyak mengorbankan sejumlah atlet, pelatih dan karyawan kelaparan karena hak mereka tak kunjung dicairkan. "Sesuatu yang zalim dan melanggar HAM akibat campur tangan Ketua DPRD, Kadisorda dan oknum yang mengatas-namakan forum cabor," kecamnya.

Di sisi lain, ia berharap dan mengimbau agar semua pihak dapat berjiwa besar, memberikan teladan yang baik.

"Jangan mumpung berkuasa kemudian bertindak semena-mena dan arogan. Perdebatan demokrasi di DKI Jakarta sudah usai dan sudah ada pemenangnya, beri kesempatan kepada Gubernur yang baru untuk menjalankan visi dan janjinya, jangan disandera atas sesuatu kepentingan sesaat, berjiwalah patriot dan mari kita tunjukkan sikap kenegarawanan kita," tandasnya.

Sementara, terkait hal tersebut Pimpinan DPRD DKI Jakarta dikabarkan berencana mengadakan silaturahmi dengan Gubernur Anies Baswedan dan wakilnya, Sandiaga Uno. Pertemuan itu merupakan tindak lanjut atas polemik soal rapat paripurna istimewa DPRD DKI Jakarta.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menolak mengadakan rapat untuk menyambut Anies-Sandi. Termasuk rencana akan diadakannya rapat Badan Musyawarah (Bamus) dalam waktu dekat.

Namun, Wakil Ketua DPRD Triwisaksana mengatakan, Prasetyo dan Anies sudah memiliki titik temu untuk menyelesaikan beberapa program yang akan dikerjakan bersama dalam waktu dekat.

"Itu nanti dibicarakan lebih lanjut dalam silaturahmi antar pimpinan DPRD dengan Gubernur dan Wagub. Tapi Alhamdullilah tadi sudah ada semacam titik temu yang menggembirakan bahwa Ketua DPRD berkomitmen bersama Pak Gubernur memudahkan semua urusan bersama. Agar program-program yang harus dituntaskan dalam waktu dekat seperti APBD dan sebagainya bisa diselesaikan," kata Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana, usai menghadiri pembukaan Rakernas ASDPI di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (26/10) lalu.

Belum ada kepastian kapan rapat paripurna istimewa digelar untuk menyampaikan pidato politik pertama Anies sebagai Gubernur DKI. Namun,Triwisaksana memastikan silaturahmi tersebut dilakukan untuk melancarkan komunikasi antara DPRD DKI dengan Anies-Sandi, termasuk realisasi paripurna.

"Kita akan mengutamakan silaturahmi dulu untuk menemukan semacam titik temu, kebersamaan, harmonisasi antara dua lembaga ini," lanjutnya.

Sebelum membuka Rakernas ASDPI, Anies-Sandi menemui Prasetyo dan Triwisaksana di ruang VIP Hotel Borobudur. Namun mereka enggan berkomentar mengenai hasil pertemuan tersebut.

"Ngobrol santai. Cerita-ceritalah macam-macam. Kalau teman ketemu ngobrolnya apa aja? Ya ngalor ngidul," kata Anies.(dbs/wid/RMOL/kumparan/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Anies Baswedan
 
  Anies Baswedan Jadi Menteri Apa di Kabinet Prabowo? Ini Isu yang Tengah Hangat Beredar
  Anies Baswedan Dianugerahi Gelar Adat 'Tuan Penato Negarou' di Kabupaten Tubaba, Lampung
  Anies Baswedan vs Konglomerat Hitam
  Pak Anies Dicintai Rakyat, Apa Buktinya?
  Pak Anies Menang, Rakyat Senang
 
ads1

  Berita Utama
Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

Kontingen Atlet Senam Israel Tak Diizinkan Masuk ke Indonesia, Ini Penjelasan Menko Yusril

Aliansi Masyarakat Simalungun Tolak Soal Klaim Tanah Adat dan Mendesak Konsistensi Pemerintah

Prabowo di Sidang PBB: Indonesia Siap Kerahkan 20.000 Orang untuk Perdamaian Gaza

 

ads2

  Berita Terkini
 
Ratusan Siswa di Yogakarta Keracunan MBG, Wali Kota Hasto Telepon Kepala BGN

Kepengurusan Partai Ummat Kubu Amien Rais 'Digugat' Para Kader Sendiri

Drama Hukum Tak Berujung, Putusan Final MA Ternyata Dapat Ditambah

KPK Sarankan Mahfud Buat Laporan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat

Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2