BANDUNG, Berita HUKUM - Menurut Kepala BMKG Dr. Andi Eka Sakya, M.Eng, ancaman dan dampak negatif perubahan iklim dapat diubah menjadi tantangan, jika dapat mengendalikan pola kecenderungan perubahan fisiko-kimia cuaca atau iklim lokal dan memanfaatkannya sebagai modal pembangunan maupun indikator pembangunan. Hal ini disampaikan pada Studium Generale di ITB Bandung yang diikuti sekurangnya 300 mahasiswa pada, Rabu (22/4) lalu.
Pada kesempatan itu, Andi Eka Sakya juga menyampaikan, bahwa pemanasan global dan dampaknya pada perubahan iklim telah, sedang dan akan terjadi. Indonesia yang luas menunjukan berbagai karakteristik perubahan iklim lokal yang berbeda dengan lainnya.
Untuk mengatasi hal itu, menurut Andi Eka Sakya memerlukan manajemen dan teknologi pengamatan serta pengolahan termasuk perangkat lunak, keras dan proses-nya, terlebih lagi keberadaan SDM. Beliau pun menganggap, penerapan black and green economy policy menjadi jebakan pembangunan berkelanjutan (green development Trap).
Sebelum kegiatan Studium Generale, sekitar pukul 11:00 WIB, Andi Eka Sakya menyempatkan diri melakukan audiensi dengan pegawai BMKG yang sedang tugas belajar di ITB. Pagi hari-nya pada pukul 09:00, beliau juga hadir sebagai pembicara pada seminar nasional di LAPAN Bandung.(tk/bmkg/bh/sya)
|