Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Pemanasan Global
Perubahan Iklim, Demam Berdarah Berjangkit di AS
Sunday 17 Nov 2013 18:42:03
 

Ilustrasi, nyamuk Aedes Aegypti.(Foto: Ist)
 
AMERIKA SERIKAT, Berita HUKUM - Marty Baum sedang duduk dan menonton televisi di rumah bersama pacarnya, Robin Pitman, pada Sabtu malam di bulan Agustus ketika ia terserang demam hingga nyaris tidak bisa berdiri.

"Saya berkeringat banyak sekali dan tidak bisa mengontrol diri saya," kata lelaki berusia 59 tahun dari Jenson Beach, Florida ini.

"Bila terkena flu, saya akan tahu sebelumnya - mungkin kelenjar bengkak atau nyeri sendi. Tapi yang menakutkan bagi saya malam itu adalah saya tidak tahu apa penyebab penyakit ini. Semula saya sehat lalu mendadak demam hingga 102F (39C)," kata dia.

Tes darah segera menegaskan bahwa Baum dan Pitman menderita demam berdarah dari virus yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti dan biasanya hidup di iklim tropis. Nyamuk ini tinggal di dekat manusia dan mudah ditemukan dalam genangan air di pot bunga, bahkan di lipatan terpal.

Demam berdarah adalah penyakit tropis yang berdampak terhadap 40% populasi dunia. Sekitar 300 juta orang terinfeksi penyakit ini setiap tahunnya.

Beberapa korban menderita demam yang menyebabkan perdarahan dan rendahnya tekanan darah. Di seluruh dunia, penyakit ini menyebabkan sekitar 25.000 kematian per tahun.

Cara Mengatasi Nyamuk

Para ilmuwan sangat prihatin dengan munculnya virus di Jenson Beach, Florida, yang berarti demam berdarah telah menyebar ke utara dari Key West.

Di daerah itu juga lah salah satu wabah paling awal di AS tercatat pada tahun 2009. Sebelumnya tidak ada wabah demam di Florida selama beberapa dekade.

Tetapi para ilmuwan percaya bahwa perubahan iklim telah membuat mereka lebih banyak dijumpai di wilayah selatan di AS seperti California Central Valley dan San Francisco Bay Area.

Para ilmuwan di AS berharap bisa menggunakan citra satelit dengan resolusi tinggi guna membantu mendeteksi dan memetakan sarang-sarang nyamuk.

Informasi ini akan dikombinasikan dengan data mengenai cuaca dan iklim untuk mengetahui besaran jumlah nyamuk yang berpotensi menyebarkan demam berdarah.

Sementara pihak yang berwenang di Key West berencana melepaskan nyamuk jantan yang sudah dimodifikasi secara genetis hingga mengandung gen yang bisa menghentikan pertumbuhan nyamuk normal. Keturunan mereka akan mewarisi gen yang akan mengubah fungsi sel dan menyebabkan mereka mati sebelum mencapai usia dewasa.(BBC/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Pemanasan Global
 
  Greta Thunberg Jadi 'Person of The Year' Versi Majalah Time
  Rahmawati Husein, Wakili Asia Tenggara dalam Sidang Dewan Pengarah PBB
  DKI Jakarta Jadi Tuan Rumah Kick Off C40 Climate Action Planning Program
  5 Hal yang Bisa Anda Lakukan Membantu Mengurangi Pemanasan Global
  Donald Trump Tuduh Para Ilmuwan 'Memiliki Agenda Politik' Namun Akui Perubahan Iklim Bukan Hoax
 
ads1

  Berita Utama
Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

Kontingen Atlet Senam Israel Tak Diizinkan Masuk ke Indonesia, Ini Penjelasan Menko Yusril

Aliansi Masyarakat Simalungun Tolak Soal Klaim Tanah Adat dan Mendesak Konsistensi Pemerintah

Prabowo di Sidang PBB: Indonesia Siap Kerahkan 20.000 Orang untuk Perdamaian Gaza

 

ads2

  Berita Terkini
 
Ratusan Siswa di Yogakarta Keracunan MBG, Wali Kota Hasto Telepon Kepala BGN

Kepengurusan Partai Ummat Kubu Amien Rais 'Digugat' Para Kader Sendiri

Drama Hukum Tak Berujung, Putusan Final MA Ternyata Dapat Ditambah

KPK Sarankan Mahfud Buat Laporan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat

Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2