JAKARTA, Berita HUKUM - Bagi pengamat politik, Ray Rangkuti Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sampai hari ini belum juga menunjukan prestasi apapun dalam mengawasi tahapan Pemilu 2014.
Sehingga, Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima) ini menilai, bahwa Bawaslu tidaklah menjalankan perannya secara maksimal. Sehingga dirinya menyarankan Bawaslu dibubarkan saja.
"Bawaslu sampai saat ini apa prestasinya? Apa yang mereka (Bawaslu) lakukan saat ini? Bubarkan saja," kata Ray di Jakarta, Rabu (22/5).
Lebih lanjut, Ray menjelaskan terungkapnya calon legislatif ganda bukan Bawaslu yang mengungkap, melainkan Permadi. Terungkapnya dana kampanye yang kacau balau pun bukan data dari mereka, melainkan data dari ICW.
"Terungkapnya KPU berbohong pun bukan dari mereka, melainkan datangnya dari partai dan SIGMA," tutur Ray.
Bahkan, jika dibandingkan dengan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Lembaga yang dipimpin Jimly dan kawan-kawan ini lebih jauh efektif kinerjanya ketimbang Bawaslu. Hal itu terlihat, dengan dipecatnya 100 orang anggota KPUD.
DKPP juga telah memberikan sanksi peringatan terhadap anggota KPU pusat. Menurutnya, belum pernah terjadi sebelumnya anggota KPU diberikan peringatan di tengah tahapan pemilu.
"Padahal ongkos kerja DKPP pun lebih kecil dibanding Bawaslu. Bawaslu bisa sampai Rp 5 triliun sampai pemilihan presiden. DKPP saya kira ongkosnya tidak sampai Rp 1 triliun," paparnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Muhammad pernah menyatakan, bahwa lembaganya lebih mengedepankan pencegahan terjadinya pelanggaran Pemilu.
"Kalo ditanya kinerja, Bawaslu itu lebih mengedepankan pencegahan dibanding penindakan," ungkapnya beberapa waktu lalu.(bhc/riz)
|