JAKARTA, Berita HUKUM - Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus), yang jadi Barometer Pengadilan di indonesia ini, kembali mendapat kunjungan dari Ketua Pengadilan dan Wakil Ketua Pengadilan di beberapa daerah di Indonesia.
Seperti Ketua PN Bangkalan, Dr Maskur Hidayat SH MH bersama wakilnya Bapindo Rajoka. WKPN Watansopeng, Rahmad Dwinanta. WKPN Tanjung Redep, Dwiana Kusumastanti dan WKPN Batu Licin, Cristina Endarwati.
Hasil dari kunjungan itu, mereka tampak takjub dan sangat mengapresiasinya, setelah melihat pengadilan yang megah, bersih dan modern tersebut.
Seperti halnya yang diungkapkan Ketua PN Bangkalan, Dr Maskur Hidayat. Menurutnya PN Jakpus is the best, karena Pengadilan Negeri terbaik pertama yang paling bagus dan paling indah di seluruh Indonesia.
"Pengadilan Negeri Jakarta Pusat layak menjadi percontohan bagi Pengadilan di seluruh lndonesia. Karena terbaik pertama dari sisi pisik, paling bagus, paling indah dan dari segi pelayanan juga paling bagus," ujar Maskur, ba'da Ashar di taman Silaturahmi, PN Jakpus, Senin (20/1).
Selain itu, Maskur juga mengapresiasi berbagai inovasi dan kecanggihan teknologi di Pengadilan tersebut.
"Dari segi penggunaan teknologi juga paling maksimal," ujar Maskur seraya menghimbau kalau para ketua pengadilan mau belajar, tempat yang paling tepat, ya di Jakarta Pusat, imbuhnya.
Maskur berkisah, usai diajak keliling bersama Ketua PN Jakpus, Dr Yanto SH MH, melihat PTSP, videotron, dan lainnya. Menurut dia, semuanya sudah maksimal penggunaan e-cord, litigasi juga sudah terang dan berjalan semuanya, jelasnya.
Selain itu, Maskur juga mengapresiasi keberadaan mesjid yang berdiri megah ditengah taman Silaturahmi.
"Pengadilan terbaik se Indonesia, ya di Jakarta Pusat. Termasuk tempat ibdadahnya juga, kalau kita bandingkan dengan Pengadilan Negeri lainnya di Indonesia, inilah yang paling layak, dan paling memadai," tukasnya.
Maskur bilang inovasi-inovasi yang dilakukan oleh PN Jakpus layak diadopsi oleh Pengadilan lain di selurus indonesia. "Misalnya kalau kita lihat sistim antrian disini, juga hampir sama dengan sistim antrian di perbankan, nah itu juga menjadi acuan," ungkapnya.
Menurut Maskur, kalau ada Pengadilan Negeri lain selain Jakarta Pusat, yang mengguanakan cara yang sama, pasti belajarnya dari sini. Istilahnya studi tiru.
"Paling gampangkan studi tiru, karena memang kalau mau ditiru itu bagus, tidak perlu di kembangkan lagi, karena sudah bagus.Tinggal kita fotocopi, lalu kita terapkan," pungkasnya.
Seperti yang diketahui, Semenjak PN Jakpus dikomandoi Dr Yanto ini, bukan hanya Ketua Pengadilan di dalam negeri saja yang berkunjung, karena pihak dari negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat pun melajukan study banding. Luar Biasa, is the best. (bh/ams) |