JAKARTA-Tidak mudah mendapatkan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang independen, berkompetensi, integritas dan professional, bila seleksinya masih dilakukan DPR. Sebab, lembaga legislative tersebut merupakan lembaga politik yang pastinya takkan bisa diharapkan memilih pimpinan KPK berdasarkan profesionalisme.
“Saya pernah ingatkan kepada Pansel KPK, jangan terlalu berharap banyak dengan DPR akan menentukan siapa yang terbaik berdasarkan pertimbangan profesionalisme. DPR itu lembaga politik yang semua keputusannya pasti berbau politis,” kata Ketua DPR Marzuki Alie di gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (19/8).
Oleh karenanya, lanjut dia, DPR tidak pantas disebut sebagai lembaga seleksi pimpinan KPK. Pasalnya, DPR tidak bisa diharapkan memilih secara independen. Apalagi DPR tidak memiliki kemampuan teknis yang mampu memahami kebutuhan lembaga yang pimpinannya sedang diseleksi itu. “Jadi DPR ini memilih lebih banyak pertimbangan politisnya,” jelas Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat tersebut.
Dalam kesmepatan ini, Marzuki memuji sosok Bambang Widjojanto sebagai seorang praktisi hukum yang mempunyai rekam jejak bagus sehingga pantas memimpin KPK. Selama ini, figur tersebut dikenal sebagai tokoh hukum yang jujur. Karakter jujur dan pekerja keras sangat penting dimiliki pimpinan KPK.
“Karakter keras dan jujur sangat diperlukan. Tapi semua calon punya peluang. Tapi secara pribadi, Bambang bagus track record-nya. Mudah-mudahan Bambang bisa memegang kinerjanya selama ini dengan baik dan bisa membawa lembaga KPK menjadi lembaga yang memenuhi harapan publik," ujar Marzuki,” tandasnya.(dbs/rob)
|