Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Cyber Crime    
Nuklir
Korsel Ingin Serbu Nuklir Korut dengan Stuxnet
Saturday 22 Feb 2014 22:23:29
 

Tampilan interaktif bagaimana serangan Stuxnet.(Foto: Ben Rowswell)
 
KORSEL, Berita HUKUM - Korea Selatan akan mengembangkan piranti penyerbu maya dalam upaya melumpuhkan fasilitas nuklir Korea Utara.

Kementrian Pertahanan Korsel berminat membuat sistem senjata mirip Stuxnet, piranti lunak yang dibuat untuk Klik menyerang titik-titik pembangkit pada program pengayaan uranium Iran.

Selanjutnya piranti lunak itu akan dipakai militer Korsel dalam berbagai misi kata Kementrian Pertahanan setempat.

Seorang pakar keamanan komputer mengatakan senjata maya bisa "sangat berbahaya".
Sementara menurut kantor berita Yohap, rencana Kementrian Pertahanan Korsel ini disampaikan pada pemerintah pada 19 Februari lalu.

Pada tahun 2006, Korea Utara mengatakan negara itu sudah sukses mengujicobakan pengetesan senjata nuklirnya, sehingga seluruh kawasan was-was.

Upaya diplomatik intensif dilakukan agar negara komunis itu tak melanjutkan program nuklirnya.
Jika berhasil, maka program ini kemungkinan akan merusak Klik daya jangkau rudal dan pembangkit nuklir Korut, tulis Yonhap.

Bagian pertama dari program tersebut adalah membuat propaganda dengan terus-menerus mem-posting berbagai berita di jejaring sosial Korea Utara dan layanan media lainnya yang beroperasi di sana.

"Pada tahap kedua pasukan maya akan menggelar misi perang maya komprehensif," kata seorang pejabat senior seperti dikutip Yonhap.

Namun penggunaan senjata maya untuk menghasilkan kerusakan fisik pada sebuah infrastruktur bisa malah jadi bumerang, kata Prof Alan Woodward, seorang pakar keamanan komputer di Universitas Surrey, kepada BBC.

"Saya kira berbahaya sekali," kata Woodward. "(Senjata itu) bisa akhirnya menghancurkan segala sesuatu yang tak termasuk jadi sasaran."

Sekali Stuxnet dilepas penyebarannya akan sulit atau bahkan mustahil untuk dikendalikan papar Prof Woodward.(BBC/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Nuklir
 
  Korea Utara Sebut akan Terjadi 'Perlombaan Senjata Nuklir' Setelah AS bantu Australia Bikin Kapal Selam Nuklir Lewat Aukus
  Ujicoba Rudal Korut Siagakan Korsel dan Jepang
  BAPETEN Temukan Paparan Radiasi Nuklir di Tangerang Selatan
  Cina Minta Korea Utara Hentikan Uji Coba Rudal Nuklir
  Donald Trump Inginkan Kembalinya Supremasi Nuklir Amerika Serikat
 
ads1

  Berita Utama
Digandeng Polri, Ribuan Ojol Deklarasi Jadi Mitra Jaga Kamtibmas di Monas

Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

Kontingen Atlet Senam Israel Tak Diizinkan Masuk ke Indonesia, Ini Penjelasan Menko Yusril

Aliansi Masyarakat Simalungun Tolak Soal Klaim Tanah Adat dan Mendesak Konsistensi Pemerintah

 

ads2

  Berita Terkini
 
Digandeng Polri, Ribuan Ojol Deklarasi Jadi Mitra Jaga Kamtibmas di Monas

Ratusan Siswa di Yogakarta Keracunan MBG, Wali Kota Hasto Telepon Kepala BGN

Kepengurusan Partai Ummat Kubu Amien Rais 'Digugat' Para Kader Sendiri

Drama Hukum Tak Berujung, Putusan Final MA Ternyata Dapat Ditambah

KPK Sarankan Mahfud Buat Laporan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2