JAKARTA, Berita HUKUM - Sebanyak 54 warga yang menjadi korban banjir di kawasan Kampung Pulo, Kelurahan Kampungmelayu, Kecamatan Jatinegara mulai terserang penyakit. Parahnya lagi, banjir masih merendam pemukiman warga hingga ketinggian dada orang dewasa.
"Hingga sore ini tercatat sebanyak 54 warga mengeluhkan berbagai gangguan kesehatan seperti, gatal-gatal, pusing dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Namun, kebanyakan dari mereka mengeluhkan gatal-gatal akibat pengaruh dari genangan banjir," ujar dr Debi, Penanggungjawab Posko Kesehatan di Kantor Sudin Kesehatan Jakarta Timur, Kamis (10/1).
Pada malam hari kemarin, kata Debi, pihaknya juga menerima sebanyak 32 korban banjir yang mengeluhkan kondisi kesehatannya. "Jadi, kalau ditotal, kami sudah melayani 86 warga yang mengalami gangguan kesehatan sejak malam hingga sore ini," katanya.
Badriah (30), korban banjir warga RT 08/03 Kampungmelayu sambil meggendong putrinya yang baru berusia 45 hari mengaku amat terbantu dengan keberadaan posko kesehatan di Kantor Sudin Kesehatan Jakarta Timur ini. Terlebih, lokasinya sangat dekat dengan lokasi banjir sehingga mudah dijangkau. "Lebih baik mengungsi di sini daripada bertahan di rumah. Bertahan di rumah pun kita tidak bisa melakukan apa-apa," kata Badriah.
Sementara itu, dari pantauan pewarta, banjir di Kampung Pulo, Kampungmelayu belum menunjukkan tanda-tanda akan segera surut. "Kita belum bisa memprediksi kapan banjir akan surut. Karena hal ini amat bergantung pada cuaca. Sementara prediksi BMKG sendiri menyatakan, curah hujan masih akan tetap tinggi hingga Februari nanti," kata Sangid Hasan, Korlap BPBD DKI Jakarta, seperti yang dikutip dari beritajakarta.com, pada Kamis (10/1).
Lurah Kampungmelayu, Bambang Pangestu menambahkan, pihaknya membuka tiga titik posko pengungsian seperti di depan RS Hermina, Masjid At Tawabin dan Kantor Sudin Kesehatan Jakarta Timur. "Hingga pukul 15:00 WIB, tercatat jumlah pengungsi mencapai 464 jiwa yang tersebar di tiga posko tadi," tandasnya.(brj/bhc/rby) |