JAKARTA, Berita HUKUM - Menjadi isteri seorang abdi masyarakat (ASN) erat bersentuhan dengan peran dan tanggung jawab mulia. Mereka dituntut menjadi partner profesional yang wajib mendukung segala aktifitas suami, baik itu dukungan dalam hal urusan rumah tangga, maupun kedinasan. Peran ini malah akan sangat luas karena mereka harus lebih impresif (menjadi sosok yang menakjubkan, hebat, dan berkesan) dilingkungan keluarganya.
Peran wanita dalam pembangunan ini nampak serius dibahas dalam temu silaturrahim Ketua TP. PKK dan segenap pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Gorontalo dengan Ny. Mien Uno, di Lembaga Pendidikan Duta Bangsa, dibilangan Rasuna Said, Kuningan Jakarta, Sabtu (22/10). Ibu dari calon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno itu menyajikan materi-materi menarik tentang peran wanita dalam pembangunan.
Secara khusus, temu silaturrahim dua lembaga mitra Pemda Kabupaten Gorontalo tersebut hendak mendorong perempuan Gorontalo lebih percaya diri meletakkan tanggung jawab daerah/negara diatas pundak. Inti kegiatan terlihat dalam tema "Perempuan Indonesia is the backbone of Nation" dengan motto: Kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, kerja ikhlas."
"Perempuan sebagai mitra aktif dan profesional itu harus cerdas dan berkarakter, harus bisa menjadi ujung tombak impresif di dalam keluarga," ungkap Fory Pomalingo Naway, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP. PKK) Kabupaten Gorontalo yang turut menjadi pemateri.
Harapan terhadap perempuan Gorontalo untuk menjadi backbone di daerah tentu saja tak hanya sekadar membakar semangat semata. Dalam kesempatan tersebut Ny. Mien Uno (meski ditengah kesibukan mendampingi suami menghadapi pemilihan Gubernur DKI Jakarta) nampak semangat berbagi banyak pengetahuan dan pengalaman berharga kepada peserta. Walhasil, pembekalan itu pun menjadi momentum penting dan mampu membangun semangat pengabdian para isteri pejabat dan ASN melalui eksistensi mereka sebagai ibu rumah tangga dan sebagai anggota DWP.
"Pengalaman ini akan diviralkan kepada pengurus DWP yang tidak sempat hadir. Ini penting dalam rangka menata hidup dan kepribadian. Berikut, membangun perilaku dan memperlihatkan tingkah laku dalam keluarga juga jangan lupa perlu dengan implikasi 3S, yaitu, sederharana, serasi, sopan," jelas Fory, tengah merencanakan seminar nasional dengan kembali menghadirkan Ny. Mien Uno bersama Prof. Yohanes dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia pada peringatan Hari Ibu Desember nanti.(bh/shs) |