JAKARTA, Berita HUKUM - Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 2014 sebesar 7 persen sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Namun semua tergantung dari situasi eksternal perekonomian global yang membaik.
"Pasti kita bisa capai (target pertumbuhan 7 persen) asalkan memang eksternal membaik, harga-harga komoditi membaik, sehingga perdagangan kita, kita harapkan juga membaik," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, di Jakarta, Sabtu (9/2).
Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi di 2014 ini, menurut Hatta, pemerintah memastikan akan mempertajam sasaran-sasaran pembangunan yang akan dicapai dengan melakukan evaluasi hal yang sudah dicapai. Karena RKP 2014 ini menjadi masa bakti terakhir Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II.
"Yang tercapai tentu saja jauh lebih banyak, namun memang masih ada yang perlu kerja keras, ada yang perlu kita evaluasi capaian-capaian apa yang terkait dengan katakanlah situasi yang terkait dengan eksternal," ujar Hatta.
Menko Perekonomian itu menjelaskan, sasaran yang dipertajam terkait pencapaian tujuan pembangunan jangka menengah (MDGs) seperti sektor infrastruktur, energi dan pangan.
Sedangkan langkah strategis yang harus dilakukan mulai tahun ini adalah mempercepat belanja yang terukur dan tepat sasaran. Kementerian/Lembaga (K/L) juga diminta meneruskan penghematan khususnya perjalanan dinas, pembangunan gedung untuk dialihkan pada belanja modal infrastruktur.
"Jadi serapan harus baik. Dari Rp 203 triliun di anggaran pendapatan belanja negara (APBN) untuk belanja modal, hampir Rp 100 triliun di APBD dan, swasta Rp 140-an triliun, jadi cukup besar, hampir 5 persen dari produk domestik bruto (PDB) kita," ungkap Hatta.
Senada dengan Menko Perekonomian, Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan akan mempertajam capaian-capaian pemerintah selama ini.
"Karena 2014 KIB terakhir maka ada komitmen RPJMN yang mungkin ada gap, ini akan kita kejar di 2014 kemudian dalam perjalanan 2010-2012 ada directive presiden yang waktu RPJMN sebelumnya tidak masuk, karena ada isu-isu kekinian ada prioritas-prioritas segala itu kita persiapkan,"ujar Armida.
Kepala Bappenas juga mengatakan tema RKP 2014 ini adalah pemantapan perekonomian nasional bagi peningkatan kesejahteraan yang berkeadilan. Jadi, ada dua fokus pembahasan pertama perekonomian nasional bukan hanya domestik, tetapi fokus juga pada ekspor; dan kedua terkait kesejahteraan kemiskinan, pengembangan SDM, kesehatan, pendidikan dan kesenjangan.(es/skb/bhc/opn) |