JAKARTA (BeritaHUKUM.com) - Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham menyatakan pihaknya tidak pernah mengambil langkah-langkah membuka atau menutup peluang Kandidat dari Partainya untuk maju sebagai calon Presiden (capres) pada Pemilu 2014 nanti.
“Golkar tidak mengambil langkah-langkah tidak pernah membuka atau menutup peluang. Golkar besar karena sistem, jadi yang menentukan adalah sistem, dan yang punya suara adalah daerah. Aspirasi berkembang secara kuat dari suara DPD seluruh Indonesia," kata Idrus saat ditemui wartawan di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (10/4).
Untuk itu, Golkar akan mempercepat jadwal rapat pimpinan nasional (rapimnas) dari rencana awal digelar Oktober 2012 menjadi akhir Juli 2012. Guna tidak ada dualisme calon Presiden yang akan diusung Partai Golkar.
Sementara itu, mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tanjung mempertanyakan alasan percepatan jadwal Rapimnas ini. Akbar berpendapat bahwa tidak ada urgensi' untuk segera menetapkan calon Presiden dari Golkar.
Apalagi, Jusuf Kalla yang pernah menjabat Ketum Partai Golkar sudah berulang kali menyatakan kesanggupannya untuk maju sebagai Capres. Menanggapi hal itu, Idrus menyatakan sejauh ini dari Rapimnas Golkar 2012, DPD Golkar seluruh Indonesia masih menentukan bahwa Ical dapat menjadi Capres di 2014.
Dirinya juga mempertanyakan survei mana yang menyatakan elektabilitas Ical dan Jusuf Kalla masih bersaing saat ini. "Survei dari mana itu. Survei kan banyak. Sebenarnya sudah ada rekomendasi ketika DPD seluruhnya mendesak Ical dicalonkan. Tapi pak Ical mengatakan dia bersedia, tapi harus melakukan sosialisasi. Usulan DPD ini sesuai dengan elektabilitas Ical yang sedang meningkat saat ini," pungkas Idrus.
Menurut Idrus, hingga saat ini Golkar masih melihat Ical sebagai sosok dari Partai Golkar yang juga cocok untuk menjadi Capres di Pemilu 2014. Ia optimis, Ical bisa maju dan memperoleh kemenangan dengan usaha politik yang dilakukan Golkar saat ini.(kmc/spr)
|