Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Partai Golkar
Golkar Usul Menteri BUMN dan ESDM dari Profesional
Tuesday 27 Sep 2011 23:00:15
 

Priyo Budi Santoso (Foto: Istimewa)
 
JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Partai Golkar akhirnya terbawa juga dalam arus reshuffle kabinet. Bahkan, partai berlambang pohon beringin ini mengusulkan posisi untuk menduduki kursi menteri BUMN dan ESDM harus berasal dari kalangan profesional. Tapi bila berasal dari partai politik, sebaiknya orang yang benar-benar memiliki kompetensi di bidang tersebut.

Hal ini disampaikan Ketua DPP Golkar Priyo Budi Santoso di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (27/9). Meski mengusulkan tiga menteri tersebut berasal dari profesional atau orang kompeten di bidangnya, Golkar tidak mau ikut campur dengan masalah reshuffle kabinet.

“Reshuffle merupakan hak prerogatif presiden. Golkar juga pasrah dengan jumlah kursi dalam kabinet, apakah akan dikurangi atau ditambah. Tapi kami mengusulkan posisi-posisi penting seperti menteri keuangan, BUMN dan ESDM dan seterusnya itu lebih bagus dari orang yang profesional,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPP Demokrat I Gede Pasek Swardika mengatakan, jika seorang menteri di dalam satu lingkungan ada yang tidak berhasil atau gagal dalam mewujudkan kehendak presiden, yang patut ditanakan adalah siapa orang yang mengkoordinasi menteri tersebut. “Keberhasilan tiap kementerian sangat bergantung dari menko-nya,” jelas dia.

Namun, lanjut dia, soal penilaian kahirnya ada di tangan Presiden SBY. Pastinya, pemimpin pemerintahan akan melakukan langkah-langkah tegas untuk melakukan perbaikan, agar kinerja kabinetnya berjalan lebih efektif dalam mewujudkan semua rencana pembangunan yang telah disusunnya tersebut. "Tetapi yang paling tahu adalah usernya, yakni Presiden SBY," tandasnya.

Pasek merasa yakin, sebelum memutuskan reshuffle, SBY kemungkinan besar akan meminta pendapat masyarakat. Pasalnya, tingkat keberhasilan atau kegagalan kinerja seorang menteri akan dirasakan secara langsung dampaknya oleh masyarakat. “Presiden akan menyaring semua masukan dari masyarakat,” jelas dia.(mic/rob)



 
   Berita Terkait > Partai Golkar
 
  Ditanya soal 'Raja Jawa' yang Disinggung Bahlil, Begini Respons Sri Sultan HB X
  Munas XI Partai Golkar Digugat ke PN Jakarta Barat,Begini Nasib Bahlil Sebagai Ketum Baru?
  Buka Fun Football Pekan Olahraga KAHMI, Bamsoet Tegaskan Capres Golkar Airlangga Hartarto
  Henry Indraguna Masuk Daftar Dewan Pakar Partai Golkar Masa Bakti 2019-2024
  Henry Indraguna Kini Menjadi Tenaga Ahli Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar
 
ads1

  Berita Utama
Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

Kontingen Atlet Senam Israel Tak Diizinkan Masuk ke Indonesia, Ini Penjelasan Menko Yusril

Aliansi Masyarakat Simalungun Tolak Soal Klaim Tanah Adat dan Mendesak Konsistensi Pemerintah

Prabowo di Sidang PBB: Indonesia Siap Kerahkan 20.000 Orang untuk Perdamaian Gaza

 

ads2

  Berita Terkini
 
Ratusan Siswa di Yogakarta Keracunan MBG, Wali Kota Hasto Telepon Kepala BGN

Kepengurusan Partai Ummat Kubu Amien Rais 'Digugat' Para Kader Sendiri

Drama Hukum Tak Berujung, Putusan Final MA Ternyata Dapat Ditambah

KPK Sarankan Mahfud Buat Laporan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat

Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2