Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Politik    
Partai Golkar
Golkar Pastikan takkan Gelar Konvensi
Thursday 27 Oct 2011 23:21:44
 

Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Foto: BeritaHUKUM.com/ink)
 
JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Partai Golkar amemutuskan untuk meniadakan mekanisme konvensi untuk mencari dan menetapkan calon presiden (capres) untuk maju dalam Pilpres 2014 mendatang. Penetapkan capres internal tersebut, melalui mekanisme yang lazim dilakukan partai-partai lain dalam mengusung capres yang dijagokannya.

Penghapusan konvensi ini distegaskan langsung Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie dalam acara rapat pimpinan nasional (rapimnas) II Partai Golkar di Hotel Mercure, Jakarta, Kamis (27/10). "Tidak ada, tidak ada lagi (konvensi Partai Golkar)," selorohnya, menanggapi pertanyaan wartawan tersebut.

Dukungan terhadap Ical capres telah menguat di kalangan internal Partai Golkar tersebut. Hal ini diperlihatkan dengan sikap 33 pengurus DPD, ketika menyampaikan pandangan umumnya yang sepakat memajukan Aburizal Bakrie sebagai capres tungggal Partai Golkar untuk maju dalam Pilpres 2014 nanti. Dengan demikian, konvensi ditiadakan karena seluruh pimpinan DPD menyetujuinya.

Sementara itu, anggota Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tanjung juga menegaskan internal partai segera meninggalkan pola konvensi dalam pemilihan capres. Alasannya, seluruh DPD Golkar telah mendukung Aburizal Bakrie sebagai capres, hanya melalui mekanisme kesepakatan rapimnas. “Konvensi tidak perlu, karena aspirasi dari daerah sudah cukup terlihat," ujar mantan ketua DPR tersebut.

Namun, Akbar mengakui, meninggalkan konvesi bisa menimbulkan penilaian bahwa terjadi degradasi demokrasi internal Golkar atau Golkar tidak lagi demokratis. Sebab, konvensi memiliki nilai lebih, karena memberikan kesempatan terbuka kepada seluruh tokoh yang merasa terpanggil untuk menjadi capres dari internal Golkar.

Akbar sendiri menyatakan bahwa dirinya tidak mempersoalkan bila memang Gokar meninggalkan konvensi dan menutup peluang dirinya jadi capres. “Saya akan sangat menghormati keputusan organisasi partai. Penetapan capres melalui rapim cukup dan representatif. Kami harus menghormatinya," imbuh mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.(mic/irw)



 
   Berita Terkait > Partai Golkar
 
  Ditanya soal 'Raja Jawa' yang Disinggung Bahlil, Begini Respons Sri Sultan HB X
  Munas XI Partai Golkar Digugat ke PN Jakarta Barat,Begini Nasib Bahlil Sebagai Ketum Baru?
  Buka Fun Football Pekan Olahraga KAHMI, Bamsoet Tegaskan Capres Golkar Airlangga Hartarto
  Henry Indraguna Masuk Daftar Dewan Pakar Partai Golkar Masa Bakti 2019-2024
  Henry Indraguna Kini Menjadi Tenaga Ahli Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar
 
ads1

  Berita Utama
Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

Kontingen Atlet Senam Israel Tak Diizinkan Masuk ke Indonesia, Ini Penjelasan Menko Yusril

Aliansi Masyarakat Simalungun Tolak Soal Klaim Tanah Adat dan Mendesak Konsistensi Pemerintah

Prabowo di Sidang PBB: Indonesia Siap Kerahkan 20.000 Orang untuk Perdamaian Gaza

 

ads2

  Berita Terkini
 
Ratusan Siswa di Yogakarta Keracunan MBG, Wali Kota Hasto Telepon Kepala BGN

Kepengurusan Partai Ummat Kubu Amien Rais 'Digugat' Para Kader Sendiri

Drama Hukum Tak Berujung, Putusan Final MA Ternyata Dapat Ditambah

KPK Sarankan Mahfud Buat Laporan Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat

Purbaya Curiga Ada Rp 285,6 T Uang Pemerintah Pusat di Simpanan Berjangka

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2