JAKARTA, Berita HUKUM - Partai Golkar mendesak pemerintah pusat untuk bergerak cepat dalam mengantisipasi berbagai penyakit pasca bencana banjir yang terjadi di hampir seluruh Indonesia. Hingga saat ini, masyarakat yang mengungsi di berbagai lokasi pengungsian telah berada di pengungsian sekitar 1 minggu.
“Kami mendesak agar pemerintah bergerak cepat dan tanggap terhadap situasi bencana yang terjadi hampir merata ini, sehingga tidak semakin menambah beban masyarakat. Khususnya dalam mengatasi berbagai penyakit pacsa bencana,” kata Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Nurul Arifin di Jakarta, Rabu (22/1).
Nurul yang juga Wakil Sekjen DPP Partai Golkar tersebut mengatakan, pembagian antara status bencana nasional dan bukan nasional sudah ada prasyaratnya. Sehingga tidak setiap bencana menjadi beban pusat. Namun, apapun statusnya, harusnya pemerintah pusat dan pemerintah daerah melaksanakan tugas dengan optimal.
“Baik pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah yang terkait dengan status bencana itu, hendaknya melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan optimal dan sebagaimana mestinya,” jelas dia.
Menurut dia, bencana yang terjadi saat ini di Indonesia, terjadi hampir secara serentak. Misalnya saja, banjir bandang di Manado, banjir di Jakarta, Bekasi, jalur Pantura, Tegal, Pasar Johar Semarang, dan banjir di beberapa daerah lainnya. Sementara itu, erupsi Gunung Sinabung di Sumatera Utara yang sudah terjadi sekitar 4 bulan. Seluruh lokasi bencana itu masih menampung ribuan pengungsi.
“Dan jika curah hujan masih tetap tinggi, dan erupsi Sinabung masih terus berlanjut, maka bisa dipastikan jumlah pengungsi akan terus bertambah. Karena itu, antisipasi terhadap penderitaan susulan masyarakat, harus segera diwujudkan. Jangan sampai para pengungsi terjangkit penyakit lebih dulu, baru pemerintah bersikap dan menyatakan prihatin,” tandasnya, seperti dilansir situs partaigolkar.or.id.
Beragam Penyakit
Ia mengatakan, akibat bencana yang terjadi di Indonesia beberapa waktu terakhir, cukup beragam. Mulai dari penyakit kulit, saluran pernafasan, gangguan pencernaan, dan berbagai penyakit lainnya. Karena itu, tindakan antisipatif terhadap penyakit pasca bencana mutlak diperlukan. Khususnya, bagi para bayi dan anak yang ikut mengungsi bersama orangtuanya.
Lebih jauh, tambah dia, pemerintah pusat juga harus segera mengucurkan anggaran kesehatan bagi para pengungsi. Sehingga aktifitas penanggulangan penyakit pasca bencana segera dijalankan.
“Pada bagian ini, seluruh pihak terkait baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, harus saling berkoordinasi penuh dengan cepat dan tanggap. Jangan lagi ada ego sektoral yang akhirnya akan menghalangi proses antisipasi dan pencegahan penyakit pasca bencana. Kami dari Partai Golkar sekali lagi mendesak pemerintah pusat untuk bergegas mengatasi berbagai penyakit pasca bencana. Sebab, hal itu merupakan tugas dan tanggunggjawab pemerintah,” tegas dia.
Kerjasama Antar Instansi
Selain itu, tambah dia, besarnya alokasi pembiayaan yang dibutuhkan untuk mengantisipasi dan mencegah penyakit pasca bencana, harus diwujudkan dengan adanya kerjasama antar instansi pemerintah dan swasta. Sehingga setiap daerah dan lokasi bencana yang memiliki pengungsi, dapat mengalokasikan dananya secara efektif dan tidak tumpang tindih.
Berdasarkan pengamatan Tim Media Golkar di lapangan, terlihat beberapa lokasi pengungsian yang belum mendapatkan bantuan bahan makanan secara memadai. Sementara di lokasi pengungsian lainnya, bantuan bahan makanan terlihat menumpuk dan belum tersalurkan, meski banjir sudah berjalan lebih dari 3 hari.
Berikut adalah beberapa jenis bantuan yang sangat dibutuhkan oleh para pengungsi di beberapa lokasi bencana, baik banjir maupun erupsi Gunung Sinabung. Mie instan, roti, biskuit, pakaian ukuran dewasa baik pria maupun wanita, pakaian anak-anak, pakaian dalam baik untuk pria/wanita dan anak-anak.
Selain itu, juga diperlukan pembalut untuk wanita dan anak-anak, susu untuk bayi dan anak-anak, serta obat-obatan. Lalu diperlukan juga perahu karet yang akan dipergunakan untuk membantu proses evakuasi warga yang mengungsi, dan tentu saja yang sangat diperlukan adalah ketersediaan air bersih, serta tempat-tempat khusus sebagai toilet bagi pengungsi.
“Kami juga mendorong kerjasama antara PMI, BNPB, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan, Pemda setempat, dan LSM, untuk bekerjasama mengatasi bencana yang saat ini dihadapi oleh bangsa kita. Partai Golkar sendiri sudah memulainya dengan kehadiran Bapak ARB di tengah-tengah masyarakat yang mengalami bencana banjir beberapa waktu lalu di Jakarta. Semoga banyak pihak lain segera mengikuti langkah responsif tersebut,” tutup dia.(pgkr/bhc/sya) |