JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Entah, apakah ini bagian dari strategi Partai Golkar untuk memecah suara Partai Demokrat atau memang figur ini dianggap tepat. Pasalnya, partai tersebut bermaksud untuk mencalonkan Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo sebagai calon presiden (capres) untuk Pilpres 2014 mendatang.
Namun, adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini, bukanlah orang yang pasti akan dipilih Partai Golkar. Partai ini akan memutuskannya dengan cara seksama. "Itu (Pramono Edhie) hanya satu nama dari sekian. Nama-nama ini masih melalui tahapan yang panjang, karena Pilpres juga beberapa tahun lagi,” kata kami tidak ingin buru-buru memutuskan," kataKetua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/11).
Tapi, Priyo menegaskan, sebagai seorang perwira tinggi militer, sosok Pramono Edhie dianggap punya reputasi. Ganjalan terbesar untuk mencalonkannya adalah latar belakang militernya yang dianggap perlu duntuk dipertimbangkan. Untuk itu, Golkar masih membuka peluang sosok lain untuk dapat mendongkrak capres yang akan dicalonkan Golkar.
Sementara itu, partai Demokrat tidak ambil pusing dengan niat Golkar yang berencana memajukan Pramono Edhie sebagai capresnya. Hal itu merupakan hak dari sebuah parpol. Demokrat takkan mencampurinya. "Itu hak Golkar untuk terus lirik-melirik," ujar Wasekjen Demokrat, Saan Mustopa.
Namun, Saan memberikan penegasan bahwa Partai Demokrat sendiri sampai dengan saat ini belum bicara soal capres, karena Pilpres masih beberapa tahun lagi. Partainya masih berkonsentrasi mencurahkan pikiran dan tenaga untuk bekerja dan meningkatkan konsolidasi. “Belum waktunya membahas capres,” selorohnya.(tnc/rob)
|