JAKARTA (BeritaHUKUM.com) – Meski tingkat popularitasnya menyaingi Fauzi Bowo, Fadel Muhammad resmi memilih mundur dari pencalonan gubernur dalam pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) DKI Jakarta 2012. Ia memilih untuk fokus mengurus Partai Golkar.
"Setelah saya pikir-pikir, saya memilih untuk tidak jadi maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta, karena berbagai alasan dan pertimbangan yang ada. Saya akan fokus mengurus Partai Golkar," kata Fadel Muhammad yang dihubungi wartawan, Jumat (10/2).
Menurut dia, dirinya akan lebih berkonsentrasi sebagai ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar untuk kawasan Indonesia Timur. "Saya akan lebih konsen di partai, karena ini merupakan amanah Ketua Umum Aburizal Bakrie yang harus saya jalankan," jelas mantan Gubenur Gorontalo ini.
Namun, Fadel memastikan akan mendukung kader Partai Golkar yang akan maju sebagai cagub untuk berkompetisi dalam Pemilukada DKI. "Saya sangat yakin masih banyak kader Golkar yang memiliki kemampuan yang mumpuni untuk maju dalam Pilgub DKI. Biarlah rakyat yang menentukan pilihannya," imbuh dia.
Ketika dimintai tanggapannya mengenai besarnya dukungan warga DKI terhadap dirinya, seperti hasil jajak pendapat Puskaptis soal popularitas bakal cagub DKI, Fadel merasa sangat bersyukur. Tapi dia meminta maaf, karena tak dapat memenuhi harapan pedukungnya untuk maju dalam ajang perebutan kursi DKI-1 itu.
"Saya merasa sangat tersanjung atas apreasiasi warga Jakarta yang banyak memberikan dukungan moral. Tapi maaf, saya tak bisa maju sebagai cagub DKI. Saya akan lebih konsentrasi untuk partai," tandas Menteri Kelautan dan Perikanan, sebelum dicopot Presiden SBY ini.
Urung Daftar
Dalam kesempatan terpisah, , pasangan bakal cagub-cawagub dari jalur independen Prayitno Ramelan-Teddy Suratmadja yang dijadwalkan mendaftar, memilih mengurungkan niatnya untuk mendaftar diri kepada KPU Provinsi DKI. Alasannya, kelengkapan dokumen pendataan belum rampung.
"Kami tunda pendaftaran, karena sedang menyelesaikan pendataan para pendukung. Kemungkinan besar, kami akan mendaftar pada Minggu (12/2) pagi. Lebih baik melengkapinya lebih dahulu, ketimbang cepat tapi belum lengkap,” ujarnya.
Penundaan demi menunjukkan keseriusannya untuk mencalonkan diri sebagai cagub DKI Jakarta. Bahkan, bersama tim sukses yang sudah dibentuk, mereka mengklaim telah memiliki 600 ribu dukungan berupa KTP. Seluruh data tersebut dimasukkan dalam 1.000 boks besar berdasarkan nama kelurahan. “Kami akan merapikan datanya, sebelum menyerahkan kepada KPU,” jelas Prayitno.
Dia pun memastikan akan mendatangi gedung Perpustakaan Nasional sebagai tempat pendaftaran pasangan kepala daerah independen, bersama tim suksesnya saja. Saat penyerahan berkasnya itu nanti, ia memastikan sudah lengkap. "Kami pasti akan menyerahkan ratusan ribu data dukungan kepada kami dari ribuan warga Jakarta,” tandasnya.
Meski mendapatkan dukungan besar, Prayitno tak mau jumawa. Dirinya akan melakukan verifikasi internal lebih dahulu, yakni dengan meminta para pemilik KTP benar-benar memberikan dukungan kepadanya. "Dari 600 ribu itu mungkin bisa menurun jadi 500 ribu, dan itu yang akan kita daftarkan," ujar purnawiran jenderal bintang satu TNI AU ini.(inc/biz/irw)
|