Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Peradilan    
Media Sosial Twitter
Eksepsi Fajriska Menyampaikan Sesuai Realitas Adanya Penyimpangan
Thursday 03 Jan 2013 17:28:29
 

Muhamad Fajriska Mirza.(Foto: Ist)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (3/1) menggelar sidang mengenai Nota Keberatan (Eksepsi) terdakwa Muhamad Fajriska Mirza, SH alias Boy bin A Ganie Mustafa, yang berprofesi sebagai Advokat.

Sebelumnya terdakwa telah didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dengan dakwaan kombinasi berlapis.

Dakwaan ke Satu: 1. (Primer) Melanggar Pasal 27 ayat (3) jo pasal 45 (1) Undang-undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, 2. (Subsider) Melanggar Pasal 317 (1) KUHP, 3. (Lebih Subsider) Melanggar Pasal 311 (1) KUHP, 4. (Lebih Lebih Subsider) Melanggar pasal 310 (2) KUHP.

Dakwaan ke Dua: 1. (Primer) Melanggar pasal 263 (1) KUHP, 2. (Subsider) Melanggar pasal 263 (2) KUHP.

Pasal 27 ayat (3): "Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan atau mentransmisikan dan atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan atau pencemaran nama baik".

Pasal 45 ayat (1): "Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4), dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling banyak Rp 1.000.000.000 (satu miliar rupiah).

Dari informasi yang dihimpun pewarta BeritaHUKUM.com, dari eksepsi terdakwa menyatakan bahwa oleh karena sulitnya menemukan siapa sesungguhnya pemilik akun @fajriska, ataupun ataupun @triomacan2000, maka terdakwa harus pasrah dihadapkan ke muka persidangan.

Ini hanya berdasarkan atas "Asumsi" yaitu karena menurut JPU tulisan di twitter @fajriska identik dengan surat Terdakwa kepada Jaksa Agung RI tertanggal 22 Maret 2012 dimaksud.

Dalam pembacaan eksepsi oleh Penasehat Hukum Terdakwa yakni HB Sanjaya SH MSi mengungkapkan bahwa, "Apa yang disampaikan oleh terdakwa dalam suratnya kepada Jaksa Agung, tidak dapat dikategorikan sebagai penghinaan dan pencemaran nama baik. Apalagi terhadap permasalahan tersebut telah dilaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi," ujarnya.

Lanjut Sanjaya, "Sehingga untuk membuktikan apakah laporan terdakwa kepada Jaksa Agung benar atau tidak, maka tentunya harus dibuktikan dulu di Pengadilan Tipikor. Jika memang terbukti saudara Marwan Effendy tidak melakukan seperti apa yang dituduhkan oleh terdakwa, maka saudara Marwan Effendy memiliki hak untuk melaporkan terdakwa dengan tuduhan penghinaan dan pencemaran nama baik sebagaimana diatur dalam pasal 310, 311, 317 KUHP," tambahnya.

"Karena faktanya setelah Kejaksaan Agung membentuk Tim Klarifikasi terhadap permasalahan dugaan penggelapan barang sitaan dalam perkara Tindak Pidana Korupsi di BRI, ditemukan fakta bahwa memang ditemukan adanya penyimpangan teknis administrasi yang dilakukan oleh tim penyidik yaitu tidak cermat dalam pencantuman jumlah uang yang disita dan dijadikan barang bukti," katanya.

"Jadi apa yang disampaikan oleh Terdakwa kepada Jaksa Agung dan kepada KPK, bukanlah suatu laporan yang mengada-ada, setidaknya terdapat cukup alasan terdakwa dalam menyampaikan laporannya," pungkas Sanjaya.

Muhamad Fajriska Mirza, didampingi para penasehat hukumnya, masing-masing HB Sanjaya, M Darmawan, Saharwan Perkasa, Umar Meme, Irianto Simanjuntak dan John Liver Situmorang.(bhc/mdb)



 
   Berita Terkait > Media Sosial Twitter
 
  Twitter akan PHK Massal Setelah Elon Musk Membelinya - Siapa Pucuk Pimpinan yang Dipecat?
  Twitter Bekukan Akun Trump Secara Permanen, karena 'Bberisiko Memicu Kekerasan Lebih Lanjut'
  Akun CEO dan Pendiri Twitter Jack Dorsey Diretas
  Klarifikasi Soal Foto Ustadz Somad, tvOneNews Tepis Tuduhan pada Karni Ilyas
  Twitter Menguji Batas Kicauan Maksimal 280 Karakter
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2