JAKARTA, Berita HUKUM - Kejaksaan Agung (Kejagung) sudah mengembalikan berkas penyelidikan kasus tragedi Semanggi ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), beberapa pekan lalu.
Hal ini ditegaskan Jaksa Agung Basrief Arief dalam kesempatan usai ibadah shalat Jumat di Masjid Al-Adli komplek Kejagung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dimana Kejagung meminta Komnas HAM agar melengkapi ketentuan formil dan materil.
"Dua pekan lalu, Komnas HAM kembali mengirimkan berkas dengan kondisi belum lengkap. Akan bahas lebih lanjut hal ini," kata Jaksa Agung Basrief Arief, kepada Wartawan, Jumat (15/11) di Kejaksaan Agung.
Jaksa Agung menambahkan bahwa, pihaknya telah berkoordinasi dengan Komnas HAM, dimana sebelumnya pada hari, Rabu, (13/11) kemarin, Aliansi masyarakat dari mahasiswa beberapa Universitas, keluarga korban, dan Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan melakukan Unjuk Rasa di depan Kejaksaan Agung. Demonstrasi ini mereka lakukan untuk menuntut Jaksa Agung Basrief Arief menuntaskan kasus Semanggi I yang menelan korban mahasiswa.
Perlu diketahui, tragedi Semanggi I terjadi ketika mahasiswa menolak agenda Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat 1998. Kala itu, Majelis tak mengagendakan penghapusan Dwi Fungsi ABRI serta pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, atau dikenal istilah KKN.
Korban jatuh selain mahasiswa adalah Agus Setiana (pelajar/tukang ojek), Budiono (masyarakat), Doni Efendi (karyawan), Rinanto (satpam Hero), Sidik (masyarakat), dan Lukaman Firdaus (pelajar).
Mengenai pendalaman kasus ini, Kejagung dinilai tidak serius menyelesaikan kasus Semanggi I ini. Anggota KontraS, Alex Argo Hernowo mengatakan, berkas penyidikan Tragedi Trisakti, Semanggi I dan Semanggi II telah diserahkan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia pada Kejaksaan Agung sejak tahun 2002 hingga 2008.(bhc/mdb) |