JAKARTA, Berita HUKUM - Fenomena kekeringan yang kini berlangsung di beberapa wilayah Indonesia, seperti Jawa, Sulawesi Selatan, Lampung, Bali, NTB dan NTT. Panjangnya masa kemarau di beberapa kawasan Indonesia, utamanya di sebelah selatan khatulistiwa pada tahun 2015 diduga karena dampak dari Fenomena El Nino yang sudah mencapai tahap "moderate" dan akan menguat pada bulan Agustus hingga Desember 2015.
"Trend penguatan El Nino 2015 ditunjukan oleh kenaikan indeks ENSO dari 1,6 pada bulan juni menjadi 2,2 pada bulan Desember 2015," ujar Dr. Andi Eka Sakya, M.Eng selaku Kepala BMKG, saat jumpa pers di Gedung BMKG lantai 1, Jakarta pada Kamis (30/7).
"El Nino kuat, dimana gerakan uap air ke Indonesia semakin kuat tersedot ke arah pasifik barat dan timu,. dimana potensi kekeringannya tinggi sekali." jelasnya lagi.
"Fenomena El Nino yang mempengaruhi panjang musim kemarau 2015 selanjutnya dapat menyebabkan awal musim hujan 2015/16 di beberapa daerah mengalami kemunduran. Musim Hujan 2015/16 di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi akan mulai pada November atau desember," jelas Andi Eka Sakya, Kepala BMKG.
"Untuk sektor Pertanian, potensinya dapat menyebabkan panjangnya masa paceklik atau gagal panen. Sedangkan untuk Kehutanan, El Nino akan berdampak pada Kebakaran hutan dan lahan, dan untuk sektor kesehatan akan berdampak dengan berkurangnya ketersediaaan air bersih dan meningkatnya demam berdarah. Sektor Kelautan, fenomenan ini dapat meningkatkan Tangkapan ikan dan Potensi Garam," pungkasnya.(bh/mnd) |