GORONTALO, Berita HUKUM - Prof. Dr. Ing Baharuddin Yusuf Habibie atau akrab disapa BJ. Habibie merestui penggunaan namanya sebagai pegganti nama Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Persetujuan tersebut diperoleh setelah Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Rektor UNG Dr. Syamsu Qomar Badu, Ketua Dewan Adat Karim Pateda bersama Walikota/Bupati se Gorontalo menemui BJ Habibie di kediamannya di bilangan Patra Kunigan XIII No. 45 Jakarta Selatan, Minggu (7/4).
Kedatangan gubernur bersama rombongan membawa surat pernyataan resmi secara tertulis meminta persetujuan Putra Asli Gorontalo itu. Surat tersebut ditandatangani rektor, para kepala daerah, tokoh masyarakat dan tokoh adat Gorontalo. Peggunaan nama BJH sebagai nama UNG dinilai pantas mengingat jasa dan dedikasi Presiden RI ke-3. Selain itu, kiprah BJH sebagai ilmuan dan teknokrat yang mendunia dinilai layak untuk diabadikan sebagai nama kampus.
"Penggantian nama ini sudah lama diwacanakan bahkan jauh sebelum saya Gubernur. Usulan ini bukan karena saya gubernur dan beliau paman saya, tapi atas pertimbangan jasa dan dedikasi beliau. Itu kita buktikan dengan surat resmi yang ditandatangai tokoh tokoh masyarakat," terang Rusli Habibie.
Sebagai kampus tertua yang dulunya berawal dari FIKIP itu, penggunaan nama UNG dinilai tidak memiliki daya tarik khusus seperti universitas ternama di pulau Jawa. Pegunaan nama mantan Menristek RI era Soeharto itu diharapkan dapat memotivasi pihak kampus semakin berkualitas baik di tingkat nasional dan internasional.
"Lahirnya nama Univeristas BJ Habibie bisa membuat posisi kita sama dengan ITB, ITS dan Airlangga. Kami harapkan ada fakultas unggulan yang lahir di Gorontalo sehingga masyarakat Indonesia bahkan luar negeri bisa kuliah di Gorontalo," imbuhnya.
Sementara itu, BJH yang ditemui usai pertemuan tersebut tak bisa menyembunyikan rasa bahagia. Secara personal ia mengucapkan terima kasih atas perhatian warga Gorontalo yang mengabadikan namanya sebagai nama kampus. Permintaan nama ini menurutnya bukan hal baru. Sulawesi Selatan dan Pare Pare sudah pernah meminta restu untuk menjadikan namanya sebagai nama universitas. Permintaan tersebut ditolaknya dan memilih merestui Gorontalo untuk penggunaan namanya.
"Adalah wajar jikalau mereka mengusulkan UNG menggunakan nama Baharuddin Jusuf Habibie. Saya atas nama Habibie dan keluarga besar di Gorontalo mengucapkan terima kasih dan merasa terhormat dengan pemberian nama ini," terangnya.
BJH mengharapkan kualitas pendidikan dan kualitas pembudayaan di Gorontalo besinergi positif hingga melahirkan generasi unggul di berbagai bidang. Menurutnya butuh kerja keras semua pihak untuk mensukseskan cita cita tersebut.
Sebagai kampung halamannya, BJH Habibie berharap Gorontalo bisa menjadi barometer pengembangan sumber daya manusia di Indonesia Timur. Ia juga siap menggandeng sejumlah universitas ternama di luar negeri untuk menjalin kerjasama dengan UNG. Awal Maret lalu saat berkunjung ke Gorontalo, BJH menghibahkan 50 Hektar tanahnya ke UNG untuk kepentingan pengembangan kampus merah maroon tersebut.
Sementara itu, Rekor UNG Syamsu Qomar Badu mengaku senang karena telah mendapat restu dari BJH. Langkah berikutnya pihak kampus akan melakukan rapat senat untuk selanjutnya d proses ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Nama BJ Habibie itu kan nama besar. Bukan hanya nasional tapi juga international. Kita merasa dengan nama ini bisa menjadi spirit dan menjadi motivasi untuk meningkatkan kualitas kita. Pengantian nama mudah mudahan memacu kita untuk menjadikan UNG sejajar dengan kampus negeri lainya," terangnya.(bhc/shs) |