Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Pemilu    
Pilgub Jateng
Sosok & Peta Kekuatan Peserta Pilkada Jateng 2013
 

Analisis Pilgub Jateng,Bakal Rame (Foto:ist)
 
Oleh : Ibnu C.H.
Dosen/Pengamat Politik

ADA 3 (tiga) pasang calon yang maju dalam Pilkada Jateng kali ini, memang sangat disayangkan Rustri tak jadi maju, padahal peluang menang besar. Pasangan yang mendaftar pertama adalah Bibit Waluyo dan Sudijono Sastroatmojo.

Bibit adalah seorang Letjen (Purn), Sudijono Rektor Unnes. Jabatan terakhir Bibit di militer adalah Pangkostrad pd 2002, menang pilkada Jateng pada 2008 bersama Rustriningsih dgn suara 44%, telak, Bibit yang asli Klaten juga sempat jadi Pangdam Diponegoro pada 1997, darisana kedekatan dgn tokoh2 Jateng terjalin. Pada pilkada 2008 Bibit-Rustri menang telak dgn 44%, padahal kala itu ada 5 pasang calon yang kuat-kuat. Bibit kuat di jaringan sampai militer, Setidaknya sampai kecamatan, komando Bibit bisa terlaksana dengan presisi. Rustri kuat di kalangan bawah, PDIP pula, sehingga menang telak. Bibit kurang cakap dalam membangun pola komunikasi, sehingga sering kali apa yang diucapkan tidak ditangkap dengan baik, itu kenapa panas dengan media, Cawagub Bibit adalah Sudijono Sastroatmojo, baru saja muncur dari Rektor Unnes untuk nyalon pilkada.

Bibit dekat sekali dengan SBY, karena itu akhirnya maju dari Demokrat. Yang menjelaskan majunya Sudijono adalah Golkar. Selentingan dia kader golkar. Dikampusnya Sudijono cukup "otoriter", namun royal berbagi anggaran pada pihak-pihak yang tak kritis di kampus. BEM Unnes aja dapat 150jt. Diharapkan Sudijono mampu menghimpun jaringan alumni UNNES yang tersebar di seluruh Jateng. UNNES dulunya IKIP, suara para guru diamankan. Ini yang menjelaskan kenapa ketua PGRI Sulistyo tak jadi maju pada pilkada kali ini.

Calon pendaftar kedua adalah Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmiko. Jujur, ini kejutan, terutama Heru, tak ada yang menyangka. Memang Ganjar sudah diisukan bakal maju, ada beberapa alasan kuat. Pertama, di DPP PDIP kubu intelektual anak muda sedang kuat-kuatnya. Kubu intelektual muda di PDIP ini "dipimpin" Pramono Anung, mereka telah berhasil mengusung Jokowi, Rieke dan Efendi Simbolon, Generasi tua spt Kiemas, Cahyo Kumolo ga cukup sreg dgn kubu Pramono. Makanya beberapa kali Kiemas cenderung berbeda pendapat dgn Mega. Alasan kedua adalah menyebrangnya Bibit ke Demokrat, ini jelas skali. Lalu yang ketiga adalah dipojokkannya Rustriningsih

Banyak versi yang menjelaskan kenapa Rustri tak jadi maju dalam pilkada kali ini. Gerindra dan PKS sudah "deal" untuk usung Rustri. Tapi ada kabar Gerindra "mewajibkan" Rustri nyebrang ke partainya untuk jadi Cagub, seperti Ahok di DKI, Gerindra butuh tokoh. Gagal pula skenario PKS memajukan ust.Fikri Faqih sebagai cawagub Rustriningsih. Kondisi ini berjalan hanya sekitar 4 jam, semua bingung, Juga beredar kabar Rustriningsih ini sengaja disingkirkan oleh DPP PDIP. banyak faktor, karena faktanya Rustri bisa diterima semua kalangan, Popularitasnya bisa menggeser orang-orang pusat. Ada juga yang tidak suka bila muncul pasangan "Jokowi-Rustri" di pemilu presiden 2014. Jelas...!!! Ya Mbak Puan bener-bener bisa tergeser oleh figur wanita juga, karena di Jateng Puan kalah jauh dibanding Rustri di kalangan bawah. Memang akhirnya Rustri tetap menghormati keputusan DPP PDIP, yang scara tersirat "menunda karir politik Rustri"

Kembali pada Ganjar, dia terpilih sebagai anggota DPR RI di dapil 7, wilayah Kebumen Purbalingga, Banjarnegara. Padahal Heru bupati Purbalingga Artinya scara hitungan strategi massa, tidak cocok karena pada locus yang sama. Ganjar pun tak terlalu populer di Jateng Artinya PDIP harus berjuang keras menggerakkan mesin partai, karena disaat yang sama adik Murdoko maju sebagai cawagub nya Hadi Prabowo, Masuk ke Hadi Prabowo dan Don Murdono. Hadi Prabowo saat ini Sekda Jateng dan Don Murdono Bupati Sumedang. PKS PPP PKB Gerindra Hanura. Ini adalah pasangan terakhir yang mendaftar, karena proses berliku dan faktor gagalnya Rustri untuk maju dari PKS dan Gerindra. Pun dengan Hadi Prabowo, dari awal dia sudah declare bahwa hanya mau maju via PDIP. Bansos dan bantuan untuk PDIP entah sudah berapa. Namun Hadi lupa kondisi DPP PDIP sejak kemenangan Jokowi di DKI. Dan benar saja akhirnya PDIP memajukan ganjar, itu sdh sejak Jumat. Dan strategi PDIP berhasil, agar Rustri tak membangun komunikasi yg lama dgn parpol lain. Membuat Rustri dan Hadi benar2 galau

Hadi Prabowo ini adalah Sekda Jateng. Selain itu dia adalah ketua alumni UNDIP se-Jateng. Jd akan ada perang alumni UNDIP vs alumni UNNES. Jaringan Hadi Prabowo (HP) dijateng tak diragukan lagi. Silahkan touring di Jateng, daerah mana yang tak ada baliho dan spanduk dukungan HP. Kyai NU juga disinyalir total ke HP, bisa dilihat dari PKB, PP dan PKNU. ini krn bansos untuk ponpes NU di Jateng tak kunjung cair oleh Bibit. Jaringan birokrasi, alumni UNDIP, belum lagi massa yang loyal dari PKS akan sangat menguatkan HP. Ditambah orang-orang tinggalan Murdoko. Ya Murdoko adalah mantan ketua DPD PDIP Jateng dan ketua DPRD Jateng yg dicokok KPK. Adiknya Don Murdono skarang maju sebagai cawagub HP. Entah apa yang melatarbelakangi nekadnya Don Murdono. Yg pasti orang-orang dan jaringan Murdoko ikut gerbong HP Don. Novita ketua KNPI Jateng yg juga ketua komisi C DPRD Jateng dan orang kepercayaan Murdoko, resmi nyebrang ke Gerindra, dan dukung HP

Jd Pilkada Jateng ini adalah pilkada saling terkam antar "kaum abangan", sebut saja perang bubat. Bisa jadi pintu berakhirnya hegemoni PDIP. Dan Jateng itu adalah Jantung Indonesia. Siapa berjaya di Jateng, insyaallah dia akan menang di pentas nasional.(*)



 
   Berita Terkait > Pilgub
 
  Awasi Pemilihan Wakil Gubernur!
  Komite Rakyat Nasional: Pak Dedi Mulyadi Menggambarkan Sosok Seorang Pancasilais
  Pilgub Lampung: Kandidat Mulai Bidik Pasangan Masing-Masing
  Figur Rustringsih Bumerang Untuk Dinasti Karno
  H -3 Undangan Pemilukada Sumut Belum Sampai ke Masyarakat Sunggal
 
ads1

  Berita Utama
Polri dan KKP Gagalkan Penyelundupan Benih Bening Lobster Senilai 19,2 Miliar di Bogor

Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah

 

ads2

  Berita Terkini
 
Polri dan KKP Gagalkan Penyelundupan Benih Bening Lobster Senilai 19,2 Miliar di Bogor

Oknum Notaris Dilaporkan ke Bareskrim Polri atas Dugaan Penggelapan Dokumen Klien

Kuasa Hukum Mohindar H.B Jelaskan Legal Standing Kepemilikan Merek Polo by Ralph Lauren

Dewan Pers Kritik Draf RUU Penyiaran: Memberangus Pers dan Tumpang Tindih

Polisi Tetapkan 4 Tersangka Kasus Senior STIP Jakarta Aniaya Junior hingga Meninggal

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2