Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Gaya Hidup    
Film
Sinopsis Film Cita-citaku Setinggi Balon Karya LSBO PP Muhamadiyah Bersama NA, Malvocs, dan Mixpro
2022-01-31 07:14:57
 

 
JAKARTA, Berita HUKUM - Pandemi Covid 19 merupakan masa yang sulit bagi siapapun. Tidak hanya orang dewasa dengan segala kompleksitas drama hidupnya masing-masing, anak-anak pun mengalami situasi yang tidak menyenangkan selama masa pandemi. Pandemi sendiri dimaknai berbeda bagi setiap orang yang mengalami, tergantung sudut pandang yang mereka gunakan. Ada yang murni memandang pandemi sebagai sebuah peristiwa 'sains' dimana virus berkembang seiring perkembangan penyakit penyakit duniawi, ada yang memandang pandemi sebagai ujian dari Yang Maha Kuasa, bahkan tidak sedikit yang memandang pandemi ini hanya rekayasa global belaka. Tapi bagaimana dengan pandangan anak-anak? Bagaimana mereka menyikapi dan melihat Covid 19 ini dalam kehidupan mereka, yang tentu tidak sekompleks lika-liku pemikiran orang dewasa?

Itulah yang menjadi ide dasar naskah cerita CCSB (Cita-citaku Setinggi Balon) lahir, yaitu bagaimana ketidaknyamanan, kesusahan, kesedihan, kebingungan akibat pandemi yang muncul dalam porsi pemikiran dan perspektif anak-anak. Anak-anak memiliki imajinasi, dan abstraksi yang berbeda terhadap sebuah situasi jika dibandingkan dengan orang dewasa. Imajinasi anak-anak terkadang sangat sederhana, namun juga terkadang sangat kreatif dan juga ajaib. Lalu bagaimana pula keunikan perspektif anak-anak itu dikaitkan dengan moral, dalam hal ini pemahaman Ke-Tuhanan (agama). Bagaimana anak-anak menghubungkan, mengkorelasikan pandemi, hal-hal yang mereka alami karena pandemi, dengan konsep Tuhan? Ini menjadi bahasan yang sangat sensitif jika kita melihat dari sudut pandang orang dewasa, namun bagi anak anak, ini menjadi sangat polos dan bersih.

Anak-anak adalah masa di mana proses abstraski Tuhan terbentuk dalam diri. Anak-anak akan mereka-reka hukum kausalitas, sebab akibat, dengan rumus-rumus yang sederhana, namun ajaib dan terkadang justru sangat tepat guna. Apakah jika kita ingin benda A, lalu kita berdoa pada Tuhan untuk mendapat A, pasti Tuhan memberi A? kalau tidak, bagaimana, harus bagaimana berdoanya? Sedangkan ada berapa juta anak yang berdoa pada Tuhan dalam waktu yang sama. Berapa doa yang dipanjatkan anak setiap waktunya dalam masa pandemi yang menyebalkan ini. Bagaimana Tuhan 'memanajemen' doa doa anak-anak itu supaya tidak salah alamat, dan tepat sasaran? Dalam film CCSB, hal tersebut dikisahkan secara "polos" dari sudut pandang anak.

Film CCSB diproduksi oleh Malvoc, LSBO Muhammadiyah, NA, dan Mixpro Cinema, dengan pendampingan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Pada produksi ini, sengaja untuk memilih genre film anak (dan keluarga) dengan tagar "Anak nonton film anak". Tak bisa disangkal, saat ini media berkembang begitu pesatnya. Anak-anak terekspos dengan tayangan dan tontonan yang bisa jadi tidak sepenuhnya baik untuk mereka. Akan tetapi, Complain, menggerutu, atau bahkan melarang anak untuk tidak mengakses digital media, bukanlah solusi yang paling ideal. Maka sebagai pekerja kreatif, tim memilih untuk mencoba memberikan alternatif tontonan yang baik, yang bergizi bagi anak anak dan keluarga. Nah seberapa besar manfaat gizi tersebut pada anak, tergantung dari setiap keluarga dalam menyikapi apa yang ditonton bersama. Karena Pendidikan karakter untuk anak yang paling ideal adalah yang muncul dari sebuah diskusi yang melibatkan anak itu sendiri.

Film CCSB dibuat untuk tujuan tersebut , yaitu munculnya diskusi, obrolan-obrolan antara anak dengan orang tua. Film ini ingin memberi inspirasi pada setiap keluarga, bahwa cita-cita anak, adalah sesuatu yang harus dibicarakan, dikejar secara bahu membahu bersama-sama. Film ini ingin memberi pesan, bahwa keluarga harus menjadi tempat dimana anak berani untuk menanam benih cita cita, dan tugas seluruh keluarga adalah menyiram dan merawatnya tumbuh berkembang.

PRODUSER & SUTRADARA

1. DRS. H sukriyanto AR, M.Hum. (Executive producer)

2. Dyah Puspitarini, S.Pd., M.Pd. (Executive producer)

3. Andika Prabhangkara (Producer)

4. Arief joko suryadi (Producer)

5. Tommy Virgananda (Assistant Producer)

6. Era Sugiarso (Assistant Producer)

7. Novianto (Line Producer)

8. Riana Catursari (Line Producer Assistant)

9. Bimo Suryojati (Director)

TALENT

1. M.A. Narendra A sebagai Abid

2. Raditya Evandra sebagai Seno

3. Cahya Anindya sebagai Ruri

4. Nada Rizqi sebagai Bu Titi

5. Winda Kusuma sebagai Bu Parti

6. Sulistya Kurniawan sebagai Pak Tukiran

7. Syahdara Anisa sebagai Tante Tya

8. Mas Odjie sebagai Pak Heru

9. Adhitya Bhagaskara sebagai Papa Ruri

10. Atie C. sebagai Mama Ruri

11. M. Danish Anggoro sebagai Darwis

12. Aston Bolot sebagai Mas Roni

TIM PRODUKSI

1. Bayu Hendro (Artistic)

2. Teguh Purwanto (Artistic)

3. Ican Acin (DOP)

4. Putri Aridha Wardani (Make Up)

5. Cicha Salsabillah (Wardrobe)

6. Adhit Jikustik (Music Director)

7. Bimo Suryojati (Screenplay)

8. Andika Prabhangkara (Sound Designer)

9. Reey Ariana (Talent Coordinator)

10. Arlen Kurniawan (Talent Coordinator)

11. Iwan Latowale (Editor & Animation)

12. Rudi triono (Editor & Animation)

13. MIXPRO Studio (Editing)

14. Dwiki Jenggot (Grafis)

15. A. Fikri (Sound recordist)

16. Aditya Luthfi (Photographer)

17. Siswa-Siswi Jurusan Film SMK MUHAMMADIYAH 5 KEPANJEN.(muhammadiyah/bh/sya)



 
   Berita Terkait > Film
 
  Hayya 2: Dream, Hope & Reality, Film tentang Isu Kemanusiaan dan Kesehatan Mental
  Sinopsis Film Cita-citaku Setinggi Balon Karya LSBO PP Muhamadiyah Bersama NA, Malvocs, dan Mixpro
  Hiburan Jelang Lebaran, Nonton Bareng Film Jejak Langkah Dua Ulama
  Saksikan Gala Premiere Sisterlillah, Presiden PKS: Ini Kado Istimewa bagi Insan Film
  'Rekah' Film Karya Anak Muhammadiyah yang Jadi Juara Kompetisi Film Nasional
 
ads1

  Berita Utama
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah

Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua

 

ads2

  Berita Terkini
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu

Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur

Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket

Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2