JAKARTA, Berita HUKUM - Ketua MPR Republik Indonesia periode 2014-2019, Dr. (HC) Zulkifli Hasan mantan menteri Kehutanan yang kini juga menjadi calon Ketua Umum Partai Amanat Nasional (Ketum PAN), mengajak para awak media bersilahturahmi di rumah dinasnya pada, Kamis malam (22/1).
Ngobrol santai ini dimaksudkan agar media dan publik mengenal sisi personal serta memahami berbagai ide-ide pembaharuan yang dibawa oleh Bang ZUL, sapaan akrabnya yang akan ia bawa untuk kepemimpinannya di Partai Amanat Nasional (PAN) pada 5 tahun kedepan, seandainya ia terpilih menjadi ketua umum nantinya.
Perjalanan politik, Zulkifli Hasan terlihat sangat mulus tanpa hambatan. Beberapa jabatan penting diraih anak pasangan dari Hasan dan Siti Zaenab ini. Namun dibalik semua itu perlu pengorbanan menuju kesuksesan sangat berat.
Para wartawan mendengarkan serius cerita Bang Zul, sesekali mereka tertawa. Meski hanya duduk melingkar di karpet ruang tengah rumah Bang Zul, suasana bincang-bincang terasa begitu santai.
Pria 52 tahun ini mengawali bincang-bincang santainya dengan perkenalan singkat tentang dirinya dan keluarganya. Dimulai dari masa kecilnya yang dilahirkan dari keluarga Petani, Zul juga menceritakan bagaimana jenjang pendidikan yang dienyamnya.
“Saya itu dulu diarahkan orang tua menjadi seperti Buya Hamka. Tapi saya menolak. Saya ingin merantau ke Jakarta,” jelas Zulkifli.
Karena niatnya pantang menyerah, setamat SMA, Bang Zul kuliah sambil berjualan panci keliling. Karena kepiawaiannya di bidang marketing, dia akhirnya berani merekrut mulai 1,2 orang bahkan hingga ribuan orang untuk berjualan panci sampai akhirnya modal terkumpul dan dirinya bisa mendirikan pabrik panci.
Perjalanan politiknya pun berjalan lancar tanpa hambatan mulai menjadi anggota DPR RI, Menteri Kehutanan hingga saat ini menjadi Ketua MPR RI.
Di dunia politik Bang Zul berani tampil untuk menantang Hatta Rajasa bertarung meraih jabatan Ketua Umum PAN periode 2015-2020 dengan visi ”Revitalisasi~Regenerasi”. Sebab dirinya meyakini dan percaya perbaikan partai dari tahun ketahun adalah sebuah keniscayaan.
Revitalisasi berasal dari dalam partai, struktur organisasi, kualitas legislator, ideologi yang berkembang dari jaman ke jaman. Tetapi revitalisasi tidak akan bisa tercapai bila status quo terjadi.
Betapa pentingnya Regenerasi dan harus dibudayakan, karena ditegaskannya, tidak pernah dalam sejarah PAN ketua umum terpilih dua kali (bahkan seorang Amin Rais) terpilih hanya satu kali, budaya inilah yang harus dipertahankan sebagai ciri dari adanya reformasi di dalam partai yang dinamis diusung sejak lama.
“Regenerasi adalah hal penting yang harus dibudayakan, apalagi tidak pernah dalam sejarah PAN ada ketua umum dua kali menjabat. Budaya ini haruslah dipertahankan sebagai ciri reformasi partai yang diusung sejak lama,” ujar dia.
Bang Zul yakin, di tangannya PAN akan menjadi partai yang besar dan makin dicintai masyarakat.
Gaya Bang Zul yang akrab dengan Insan pers, mengajak insan pers duduk santai bersama (lesehan), tanpa adanya protokoler yang kaku, semoga saja perjuangan Bang Zul ke depan untuk menjadi Ketua Umum PAN dapat teraih dan membuat gerbong partai PAN semakin dicintai oleh seluruh rakyat di tanah air Indonesia.(bhc/yun)
|