JAKARTA, Berita HUKUM - TNI telah memanfaatkan bahan bakar gas (BBG) dengan menggunakan Pertamina Envogas sebagai bahan bakar kendaraan operasional di lingkungan TNI. pemanfaatan tersebut ditandai oleh penggunaan Pertamina Envogas sebagai brand bahan bakar gas Pertamina pada sekitar 500 kendaraan TNI. Penggunaan Pertamina Envogas untuk kendaraan merupakan langkah yang dilakukan sebagai salah satu upaya TNI bersama Pertamina untuk mendukung dan mewujudkan Ketahanan Energi Nasional.
Populasi kendaraan di Indonesia yang berbahan bakar minyak (BBM) setiap tahunnya semakin meningkat. Kenaikan pemakaian BBM untuk kendaraan menyebabkan subsidi BBM dan polusi udara juga akan meningkat, pembakaran BBM pada kendaraan akan muncul permasalahan pencemaran lingkungan. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan sebagai pengganti BBM untuk kendaraan. Salah satu bahan bakar alternatif tersebut adalah bahan bakar gas.
Direktur Eksekutif Indonesia Energi Monitoring (Indering) Zuli Hendriyanto menyampaikan bahwa, "apa yang dilakukan TNI itu sudah tepat untuk memperkuat Ketahanan Energi Nasional dan harus jadi contoh bagi Institusi atau lembaga lainnya, selain itu banyak manfaat Konversi dari BBM ke BBG, yaitu pengurangan pemakaian BBM dapat memberikan pengurangan subsidi, pengurangan emisi atau menjaga lingkungan, bagi pengguna BBG akan memberikan keuntungan karena harga BBG lebih murah dibanding harga BBM dan dengan semakin banyaknya pengguna BBG akan menciptakan lapangan usaha kerja di sektor gas".
Konversi dari BBM ke BBG pada kendaraan memang masih banyak permasalahannya, Indonesia Energi Monitoring menyampaikan berbagai permasalahan Konversi tersebut, yakni belum adanya quota pasokan gas untuk transportasi, harga jual beli gas berbeda, gas yang di gunakan belum berkualitas, Spare part atau suku cadang untuk peralatan konversi belum tersedia di Indonesia, standar yang digunakan untuk peralatan konversi belum lengkap, belum ada lembaga atau badan yang menguji peralatan konversi, SDM yang menangani instalasi converter kits masih sangat sedikit.
Dengan adanya berbagai keuntungan dan permasalahan tersebut maka Indonesia Energi Monitoring menyatakan diperlukan komitmen yang kuat dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Bersama BUMN serta DPR untuk menata dan mengatur pemakaian energi terutama BBM dan BBG untuk kendaraan, agar konversi pemakaian BBM ke BBG dapat berjalan dengan baik sehingga terwujudnya Ketahanan Energi Nasional yang berwawasan lingkungan.(rls/bhc/sya)
|