SAMARINDA, Berita HUKUM - Maraknya bisnis batu bara atau lebih dikenal sebagai bisnis emas hitam di Kalimantan Timur (Kaltim) sedang merajalela di Kota Tepian Samarinda yang masih menjamur bagaikan cendawan tumbuh di kala musim hujan. Hal serupa juga terjadi dengan mantan terpidana korupsi Gardu PLN Palaran, Yosep Barus yang saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Pemerintah Kota Samarinda. Ia tertipu oleh rekan bisnisnya sendiri sebesar Rp 1,5 Miliar.
Sumber yang dapat dipercaya BeritaHUKUM.com mengatakan bahwa, "hal ini berawal dari perjanjian bisnis batubara oleh Chan Erwin, yaitu Direktur Utama PT. Indotama Bara Surya yang melakukan perjanjian kerjasama dengan CV Efata Coal milik Yosep Barus. Dalam kesepakatan perjanjian kerjasama tersebut, Yosep Barus telah menyerahkan uang senilai Rp 1.500.000.000, kepada Chen Erwin. Tetapi, belakangan diketahui Yosep Barus melaporkan Chen Erwin selaku Direktur Utama PT. Indotama Bara Surya ke Polda Kaltim dengan tuduhan penipuan," terang Sumber.
Bos CV Efata Coal, Yosep Barus yang beralamat di Jl. Delima Samarinda tersebut, beberapa kali hendak dikonfirmasi kebenaran kasus penipuan yang menimpa dirinya oleh pewarta, Namun baik dikantor maupun di kediamannya, ia tidak dapat ditemui. Jawaban dari penghuni rumahnya bahwa, 'bapak lagi sedang berada di Jakarta'. Beberapa hari kemudian pewarta ingin kembali konfirmasi kebenaran hal tersebut, namun jawaban dari balik pagar rumahnya yang setinggi dua meter tersebut, yang mengaku sebagai kakak Yosep Barus mengatakan, "anda siapa?, Saya sebagai abangnya tidak mengizinkan kamu untuk ketemu, saya tidak mengizinkan anda, karena saya abangnya," ujarnya dengan sedikit emosi dan langsung berlalu.
Direktur Utama PT. Idotama Bara, Surya Chan Erwin ketika dikonfirmasi media ini dikantornya Sabtu (12/10) yang lalu mengatakan bahwa, "benar saya telah menerima uang Rp 1.500.000.000 atas kerjasama bisnis batubara, namun setelah perjanjian kerjasama ditandatangani, CV Efata Coal tidak melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan kesepakatan. Maka uang jaminan Rp 1,5 Miliar dari Rp 3 miliar yang diterima dinyatakan hangus," ujar Erwin.
Erwin juga mengatakan bahwa, "Yosep Barus pernah melapor ke Polda Kaltim tentang penipuan, tetapi apa yang di tipu?,'' jelasnya.
"Ini merupakan pembatalan sepihak dari mereka, namun sejauh ini saya belum pernah dipanggil Polda terkait laporan mereka," tambahnya lagi.
Chen Erwin juga mengancam Bos CV Efata Coal Yosep Barus, "andaikan masalah ini dilaporkan ke Polda dan jadi masalah yang serius, maka saya akan lampirkan yosep Barus sebagai pencucian uang," tegasnya sambil menunjukan foto dari hp-nya, saat suasana pengambilan uang miliaran rupiah yang sedang disusun karena masih berhamburan dilantai rumah Yosep.
"Saya akan laporkan dia tentang pencucian uang." Pungkas Chen Erwin.(bhc/gaj) |