JAKARTA, Berita HUKUM - Mendekati Pemilihan Umum yang akan berlangsung April mendatang, Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 1965 secara tegas menyuarakan sikap untuk mendukung Pemilu yang aman dan damai.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua YPKP 1965 Bedjo Untung di sela-sela aksi 'Kamisan' yang rutin digelar pihaknya di Kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (31/1).
"Menyikapi Pemilu yang akan dilaksanakan 17 April mendatang, kita menyambut baik pesta demokrasi dan mengharapkan bahwa Pemilu itu sukses," ujar Bedjo di lokasi.
Mengenai pilihan politik, pihaknya menegaskan bahwa Indonesia harus dipimpin oleh sosok yang tidak pernah memiliki catatan buruk, khususnya yang berkaitan dengan Hak Azasi Manusia (HAM).
"Saya tidak rela negara ini dipimpin oleh penjahat HAM, saya menolak bila rezim orde baru tampil lagi," jelasnya.
Meski begitu, Bedjo tidak mengarahkan secara khusus pihak-pihak yang terhimpun pada organisasinya dalam menentukan sikap politik di pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
"Yang penting orde baru jangan tampil lagi. Mau 01 atau 02 itu pilihan masing-masing, saya tidak mau mencampuri dan kami tidak akan kampanye," pungkasnya.(bh/mos) |