JAKARTA, Berita HUKUM - Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai, pembangunan beberapa ruas tol digadang-gadang pemerintah untuk atasi kemacetan parah saat mudik Lebaran justru tidak berfungsi. Hal ini terlihat dari perjalanan Jakartasampai Brebes harus ditempuh dalam waktu 24 jam, pada Sabtu-Minggu kemarin. Bahkan, hingga pagi ini kemacetan mengular masih terjadi.
"Dulu kemacetan di ruas Cikampek dan Palikanci, sekarang berpindah ke Brebes Timur. Pemerintah dan kepolisian gagal mengantisipasi kemacetan saat mudik Lebaran, khususnya di ruas tol Brebes Timur," kata Tulus dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (5/7).
"Ini namanya kemacetan berbayar! Dulu macet total di jalan Pantura, kita tidak bayar, karena jalan non tol. Sekarang kemacetan berpindah di tol: berbayar! Konsumen dirugikan dua kali. Dan akhirnya hanya pengelola tol yang diuntungkan," tambahnya.
Menurut Tulus, kepolisian masih kurang progresif dalam melakukan rekayasa manajemen lalu lintas, terutama di pusat kemacetan, seperti pintu exit Brebes Timur.
"Seharusnya pengelola tol dan kepolisian bisa memaksa pengguna tol untuk tidak keluar di exit Brebes Timur saja. Atau ruas tol Brebes Timur ditutup saja sampai kondisi lalin mencair," tuturnya.
Dirinya juga menilai Kementerian Perhubungan seharusnya berani melakukan tindakan ekstrim, misalnya menggratiskan tarif tol untuk mencairkan kemacetan.
"Apalah gunanya tol Brebes Timur yang didesain untuk melancarkan arus barang dan manusia, tetapi justru berfungsi sebaliknya?," tuturnya.
Sementara, Sebanyak 18 orang pemudik dikabarkan meninggal dunia di perjalanan. Selain akibat laka lantas, pemudik diduga meninggal karena kelelahan akibat macet parah di Kabupaten Brebes.
"Ya benar ada yang meninggal," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Sri Gunadi Parwoko saat dihubungi, Selasa (5/7).
Berikut data korban yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes:
1. Kejadian tanggal 3 juli 2016. Balita bernama Azizah umur 1,4 tahun. Ia terjebak mcet dalam mobil dengan AC hidup lebih dari 6 jam.
2. Kejadian tanggal 3 Juli 2016. Korban bernama Yuni Yati, umur 50 tahun. Akibat sakit berat di rujuk ke Rumah sakit bhakti asih sampai di Rumah sakit meninggal.
3. Kejadian tanggal 3 juni 2016 pukul 16.00 dengan nama korban Turinah umur 53 th. Meninggal di RM. minang karangbale diduga kelelahan.
4. Kejadian 4 juli 2016 dengan nama Sundari umut 58 tahun. Meninggal di bus pahala kencana karena terjebak macet.
5. Kejadian tanggal 4 juli
pukul 18.30. Bernam Susyani umur 36 tahun. Meninggal ditempat, turun dari bus rosalia indah karena pusing terjebak kemacetan di jalan karangbale larangan. Korbam sempat jatuh pingsan.
6. Kejadian tanggal 4 juli 2016. Berna Sariyem umur 45 tahun. Pemudik diturunkan dari travel di klinik akibat pingsan karena kelelahan lalu meninggal dunia saat dirujuk ke Rumah sakit.
7. Kejadian tanggal 4 juli pukul 23.00 WIB. Bernama Suharyati umut 50 tahun. Meninggal ditempat, turun dari bus sumber alam karena terjebak kemacetan di jalan karangbale larangan. Korban sempat jatuh pingsan dan muntah. Saat di bawa ke puskesmas dalam kondisi sudah meninggal dunia.
8. Kejadian tanggal 4 juli 2015 pukul 20.00 WIB. Poniatun umur 46th. Pemudik turun dari bus zaki trans di rumah makan mustika indah ciregol tonjong. Meninggal.
9. Kejadian tanggal 5 juli 2016, 06.30 WIB bernama Rizaldi Wibowo umur 17 th. Meninggal dalam bis.
10. Kejadian tanggal 5 juli 2016. Bernama Suhartiningsih umur 49 th. Meninggal dalam mobil pribadi.
11. Tanggal 5 juli 2016. Bernama Sumiatun umur 67 tahun. Meninggal dunia di dalam bus lokasi di Dk. Siramin Slatri dirujuk ke RSUD Brebes.
12. Kejadian tanggal 4 juli 2016 Bernama Sri umur 40th. Meninggal dalam mobil perjalanan karena sakit jantung dan kecapekan.
Enam korban lagi meninggal lakalantas.(hap/bim/pp/merdeka/aktual/bh/sya) |