SAMARINDA, Berita HUKUM - Sebagai pembicara dalam Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) Propinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang dilaksanakan pada, Senin (27/9), Panglima Kodam VI Mulawarman Mayjen TNzi Subiyanto mengatakan salah satu hal yang perlu di waspadai di Pemilu 2019 adalah kelompok masyarakat yang belum ada kedewasaan dalam mendukung salah satu figur Capres yang fanatik sebab, dapat memicu kerawanan konflik dan isu hoax media elektronik.
Dalam kesempatan tersebut Pangdam VI juga mengatakan para Canat, Babinsa, Babinkantipmas dan Kepala Desa perlu antisipasi hal yang menonjol menjelang pemilu 2019.
"Camat, Babinsa, Babinkamtipmas dan kepala desa perlu di antisipasi hal menonjol menjelang pemilu agar tidak terjadinya konflik. lakukan pembinaan melalui tiga pilar guna mencegah terjadinya konflik di masing-masing intansi," terang Panglima Kodam VI Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto.
Rapat yang di pimpin Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak yang didampingi Panglima Kodam VI Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto dan Kapolda Kaltim Irjen Pol. Priyo Widyanto, dengan tema "Tingkatkan Sinergitas Pemerintah Daerah,TNI dan Polri dalam Rangka Menghadapi Pemilu Legeslatif dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019" juga hadir Ketua DPRD Prov Kaltim H Syahrun HS, Danrem 091/Asn Brigjen TNI Irham Waroihan S.Sos, Kajati Kaltim, Binda Kaltim Muhtar, Pj Sekprov Kaltim Dr. Hj. Meiliana M.Si, Rektor Unmul Prof. Dr. Mas Jaya. Para Dandim, Kapolres, Bupati/Walikota, Danramil, Kapolsek, Camat , Babinsa, Babinkantibmas, dan Lurah se Kalimantan Timur.
Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto juga mengatakan rapat 3 pilar sangat positif untuk memberikan kesamaan dan arahan kepada anggota agar tidak keragu raguan untuk melaksanakan tugas dalam menghadapi pemilu serentak 2019.
"Dalam pelaksanaan tugas pokok TNI di atur oleh Undang- Undang No. 34 Tahun 2014, OMP (Operasi Militer Perang) dan OMSP (Operasi Militer Selain Perang) di antaranya membantu Polri dalam tugas keamanan dan ketertiban masyarakat yang di atur undang undang. TNI siap membantu Polri selama pelaksanaan pemilu 2018/2019 sesuai prosedur yang berlaku," ujar Pangdam.
Sedangkan Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak mengatakan sukses dan keberhasilan pilpres tahun 2019 ini ditandai situasi aman dan kondusif.
Dalam pelaksanaan pemilu akan dimulai beberapa tahapan dan semua pihak harus siap membantu KPU dalam mengamankan pelaksanaan pemilu 2019.
"Pimpinan tertinggi saat ini Presiden Joko widodo oleh karena itu diharapkan semua ASN diharapkan loyal terhadap Presiden dan netral dalam pelaksanaan Pilpres mendatang dan Kaltim mempunyai kerawanan 2.5 % dan harus menjadi catatan sendiri buat aparat keamanan, Agama, Etnis dan Ras ini masih sangat rawan menjelang pilpres mendatang," pungkas Awang Fatoek.(bh/gaj) |