JAKARTA, Berita HUKUM - Aksi sabotase kebakaran oleh beberapa orang penyusup yang terjadi di Kampung Luar Batang pada pekan lalu membuat warga setempat makin waspada. Penjagaan keamanan wilayah makin diperketat. Hal ini dilakukan guna mempersempit ruang gerak para pelaku yang secara sengaja melakukan aksi kejahatannya.
Herman, satu pengurus Masjid Luar Batang mengatakan pihaknya bersama masyarakat setempat untuk lebih meningkatkan sistem keamanan lingkungan (Siskamling) untuk mencegah terjadinya sabotase kebakaran.
"Siskamling ini penting untuk menciptakan kondisi keamanan agar lebih kondusif, agar warga terutama para ibu dan anak-anak merasa tenang dan nyaman. Dan selain itu siskamling ini meminimalisir tindak kriminal, sekaligus mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan," ujarnya, Selasa (10/5) sore.
Herman menambahkan, selama ini siskamling di masyarakat memang sudah dilakukan. Namun, mengingat potensi terjadinya adanya sabotase kejahatan khususnya kebakaran, maka keamanan harus lebih dioptimalkan. Karena kejahatan bisa saja terjadi kapan saja dan dengan berbagai cara.
Terkait dengan rencana penertiban pemukiman Kampung Luar Batang oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, pria ini meminta agar rencana tersebut sebaiknya dibatalkan. "Jika Ahok tetap memaksa, berbarti Ahok menaruh bom waktu artinya terjadi kemungkinan kerusuhan yang tidak terindahkan," pungkasnya.
Tampak di pelataran parkir Masjid Luar Batang telah dibuat Posko Peduli Kemanusiaan oleh Front Pembela Islam (FPI). Posko ini dibentuk sebagai rasa kepedulian dan kemanuysiaan terhadap masyarakat Kampung Luar Batang. Dan masyarakat meminta, agar FPI bersama masyarakat melawan kezaliman dan menegakkan keadilan.(bh/san) |