SAMARINDA, Berita HUKUM - Aksi demo dengan turun ke jalan hingga ke depan kantor Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) untuk mengecam dan dengan tegas mengutuk sikap pemerintah pemenang nobel perdamaian Aung San Suu Kyi maupun militer Myanmar, atas krisis kemanusiaan yang terjadi kepada penduduk muslim Rohingya di negera bagian Rakhine.
Aksi demo mengecam tindakan biadab tersebut di pelosok tanah air dan hal yang sama juga dengan umat muslim di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan aksi demo dengan turun ke jalan.
Selain elemen masyarakat dari umat muslim di kota tepian juga hal yang sama dilakukan umat Budha di Samarinda yang juga turut mengecam aksi tidak biadab atas prikemanusiaan terhadap muslim Rohingya, di Myanmar tersebut.
Penyampaian petisi kecaman, baik dari forum kebangsaan dan umat Budha di Samarinda Kaltim, melalui silaturahmi tokoh agama dan tokoh masyarakat dengan menyikapi situasi terkini di Rohingya, yang diselenggarakan di Buddhist Center, jalan DI Panjaitan, Samarinda.
Dalam menyikapi krisis kemanusiaan di Rohingya, pimpinan majelis agama Budha Kaltim, menyatakan sikapnya yang dibacakan oleh Pandita Hendri Suwito dihadapan peserta silatirahmi di Buddhist Center, Samarinda, Selasa (5/9).
Pernyataan sikap Umat Budha Samarinda Kaltim, sebagai berikut:
1. Umat Budha Kaltim mengutuk dengan keras tindakan biadab yang dilakukan militer, serta oknum Bhiksu Budha di Myanmar, karena tidak sesuai dengan ajaran sang Budha.
2. Mendesak pemerintah pusat, melalui pemerintah daerah untuk meminta Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengambil sikap.
3. Menghimbau umat Budha Kaltim untuk membantu muslim Rohingya, baik yang berada di Myanmar maupun di lokasi pengungsian.
Setelah menyampaikan pernyataan sikap, elemen masyarat Kaltim yang tergabung dalam forum kebangsaan melakukan konfoi menuju ke kantor Gubernur Kaltim.(bh/gaj) |