Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
EkBis    
Jusuf Kalla
Wapres JK Berharap Indonesia Mampu Produksi Alutsista Berteknologi
Wednesday 05 Nov 2014 15:36:05
 

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) saat membuka pameran industri pertahanan “Indo Defence 2014 Expo” di Jakarta International Expo, Kemayoran, Rabu (5/11).(Foto: Istimewa)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, perlunya mengembangkan teknologi alutsista dalam negeri di masa yang akan datang. Ia mengingatkan, saat ini definisi perang telah bergeser dari yang berorientasi pada kemampuan prajurit dalam peperangan menjadi bagaimana menguasai teknologi militer.

“Perang bisa dimenangkan oleh pihak atau negara yang punya teknologi lebih unggul,” kata Wapres saat membuka pameran industri pertahanan “Indo Defence 2014 Expo” di Jakarta International Expo, Kemayoran, Rabu (5/11).

Menurut Wapres, perang zaman sekarang sudah berubah. Tak lagi tembak-tembakan, tapi adu kuat teknologi. Pemenang perang adalah yang punya teknologi.

Karena itulah teknologi, lanjut Wapres, bukan hal mudah, butuh riset dan biaya besar. “Butuh saling mengisi dan saling kerja sama,” tuturnya.

Wapres berharap, ke depannya bangsa Indonesia mampu bersaing dalan memproduksi alutsista lewat teknologi yang makin berkembang. Ia mengingatkan, Indonesia punya pengalaman yang cukup dalam teknologi alutsista (alat utama sistem persenjataan), tapi juga harus terus dikembangkan.

Pengembangan teknologi, lanjut Wapres, seharusnya bisa dikonversikan ke industri lain yang bisa membawa manfaat dalam perekonomian. Sebaliknya, industri biasa juga harusnya bisa menjadi cikal bakal industri pertahanan.

Wapres menunjuk contoh, industri mobil dikonversi jadi tank, artinya suatu industri pertahanan di samping mempertahankan harus bisa dikonversi untuk bawa manfaat.

“Negara tidak punya dana untuk beli senjata, lalu Pindad dari industri panci bisa jadi industri senjata kerja sama dengan industri mesin dan mobil. Kita hadir di sini dalam Indo Defence mengharapkan kerja sama yang luas dan saling menunjang, karena hal itu bisa menciptakan perdamaian,” tambah Jusuf Kalla.

Diikuti 56 Negara

Pameran industri pertahanan “Indo Defence 2014 Expo” yang digelar pada 5-8 November 2014 di Jakarta International Expo, Kemayoran itu, memamerkan produk persenjataan 700 perusahaan peralatan pertahanan dari 56 negara.

“Melalui Indo Defence 2014 Expo ini diharapkan mampu mendorong kerja sama dengan negara lain untuk pemenuhan kebutuhan alutsista TNI,” kata Menteri Pertahanan (Menhan) Rymizard Ryacudu dalam sambutannya.

Diharapkan pengunjung pameran mencapai 20 ribu orang, baik dari dalam maupun luar negeri. Pameran ini tercatat sebagai pameran berskala besar.

Selain dihadiri Wapres Jusuf Kalla dan Menhan Ryamizard Ryacudu, pembukaan Indo Defence 2014 juga dihadiri Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM Tedjo Edhy Purdjianto, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Sudirman Said, dan pejabat negara lainnya.

Indo Defence merupakan kegiatan dua tahunan yang digelar Kementerian Pertahanan. Perhelatan tahun ini merupakan penyelenggaraan yang keenam.

Beberapa negara yang tercatat ikut andil dalam pameran yakni Qatar, Malaysia, Timor Leste, Jepang, Pakistan, Swedia, Portugal, Brazil, Rep. Ceko, Turki, Inggris, Prancis, Singapura, Korea, Australia, Amerika Serikat, dan Rusia.

Dari dalam negeri, perusahaan-perusahaan yang ikut terlibat yakni PT Pindad, PT INTI, PT Krakatau Steel, PT PAL, PT Industri Kapal Indonesia, PT Palindo Marine, Bakamla (Badan Kemanan Laut), Basarnas, LAPAN, LIPI, TNI, Polri, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perindustrian.

Sedangkan perusahaan asing yang akan memamerkan produknya antara lain General Dinamics, BAE System, Sukhoi Aviation, Airbus Defence, Northtrop Grumman, Bell Helicopter Textron, dan Beretta Defence Technologies.(EJW/ES/setkab/bhc/sya)



 
   Berita Terkait > Jusuf Kalla
 
  Jusuf Kalla Benarkan Gosip Sering Beda Pendapat dengan Jokowi
  Jusuf Kalla: UUD Boleh Berubah, Tetapi Tidak Merubah Visi Para Pendiri Bangsa
  Menurut JK Ketidakadilan Ciptakan Kesenjangan Sosial
  Terima Tim 9, Wapres: Polisi dan KPK Tidak Boleh Periksa Orang Yang Tidak Ada Tindak Kriminal
  Wapres: Cegah Konflik, Jaga Persatuan, Kemakmuran dan Keadilan
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2