JAKARTA (BeritaHUKUM.com) - "Ayo Boy kita naik Gunung. Ke Tambora dan bantu program Lupus. Cuma empat hari, berangkat tanggal 18, pendakian tanggal 19 lalu sampai Jakarta tanggal 22 April," papar Wakil Mentri ESDM, Prof. Widjajono Partowidagdo ketika BeritaHUKUM.com berkunjung keruang kerjanya pada Rabu (17/4/2012).
Ajakan itu tentu menggoda gairah saya yang memang hobi mendaki gunung. "Terimakasih pak Wamen, mungkin setelah dari Tambora saya baru bisa ikut," balasku. "Wah kalo begitu bulan depan saja, kamu bisa ikut aku ke Semeru,"tambah Wamen kemudian.
Guru besar di ITB dan Ahli Pertambangan ini memang pecandu mendaki gunung. Sejumlah gunung diketinggian 2.000 mdpl pernah didakinya. Baik di seluruh nusantara ataupun puncak gunung di luar negeri.
Sebut saja salah satunya Gunung Aconcagua di Argentina. Namun, Tuhan berkehendak lain. Dan itu ajakan terakhirnya kepadaku.
Salah satu ahli tambang terbaik yang dimiliki Indonesia. Prof Widjajono wafat di hari ke empat pendakiannya, Sabtu (21/4) di Gunung Tambora menjelang petang waktu setempat. Menurut kabar tim, beliau mengalami penurunan kondisi stamina dan terserang penyakit jantung akibat kelelahan.
Kepergiannya ke Tambora guna membantu program Lupus, salah satu penyakit yang belum ditemukan obatnya.
Selamat jalan Profesor.., Doa kami selalu bersamamu. (Bhc/boy)
|