ACEH, Berita HUKUM - Sejarah panjang dalam kurun waktu 34 tahun perjalanan Zawiyah Cot Kala Langsa hingga menjadi Universtas Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dimulai pada tahun1980 Institut Agama Islam (IAI) di bawah Yayasan Perguruan Islam, pada tahun 1983 mendapat izin penyelenggara untuk jenjang pendidikan Sarjana Muda dari Kementerian Agama RI. Kemudian dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Agama RI No 219 tahun 1988 mendapat izin untuk meyelenggarakan pendidikan untuk jenjang Strata Satu (S1) dengan dua Fakultas yaitu Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Indonedia (KPI) serta Fakultas Tarbiah Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).

Pada tahun 1990 dengan merujuk pada Peraturan Pemerintah No 60 tahun 1990 berdasarka SK Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Departemen Agama RI No E/36/2000 tanggal 20/03/2000 berubah status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) dengan mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah kabupaten Aceh Timur, dengan kelembagaan yang Standar Manajemen yang baik dan didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM).

Pada tahun Akademik 2003/2004 Bupati Aceh Timur saat itu Drs. H. Azman Usmanuddin, MM mengucurkan bantuan anggaran dana untuk pembangunan gedung (kampus) baru di Gampoeng Meurandeh, di bawah pimpinan Abu Drs. H. Ibrahim Daud selaku ketua mendapat dukungan dari semua pihak, untuk pindah ke kampus baru dari kampus lama di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Pilot Langsa.

'STAI Zawiyah Cot Kala makin berkembang dan mendapat respon dari pemerintah RI melalui Peraturan Presiden No 106 tahun 2006, STAI berubah status lagi menjadi STAIN dengan jumlah mahasiswanya 1.700 orang yang didukung 4 orang Dosen PNS yang di perbantukan sementara.

Selama 8 tahun dalam status Negeri satu tahun pertama di pimpin oleh PGS, Ketua oleh Prof. H. Amirul Hadi MA, kemudian dilanjutkan oleh Dr. H. Zulkarnain, MA telah melakukan tranformasi manajemen dalam berbagai bentuk baik kelembagaan, ketenagaan, manajemen, sarana, kurikulum, sistem perkuliahan, seleksi mahasiswa, evaluasi kelulusan maupun indikator kelulusan sajana, dan terlihat hasil yang sangat signifikan dari dua jurusan 4 prodi pada saat swasta menjadi 4 jurusan dan 13 prodi saat ini.

Peningkatan status dari STAIN menjadi IAIN tertuang dalam Peraturan Presiden No 146 tahun 2014 tidak terlepas dari dukungan semua pihak baik Cifitas Akademika, pemerintah, masyarakat Aceh Timur, Aceh Tamiang dan Kota Langsa yang dulunya masih Kabupaten Aceh Timur, dan Dr. Ir. H. Azwar Abubakar, MM mantan Menpan serta peran serta tokoh Aceh di senayan seperti Muslem, SH dan yang lainnya.

Wali Kota Langsa Usman Abdullah, SE dalam sambutannya pada saat Dies Natalis ke 34 dan Lounching IAIN Zawiyah Cot Kala pada, Selasa (30/12) di aula terbuka kampus tersebut, semua elemen utuk mendukung perubahan itu, kampus ini sedang menuju kampus unggul sesuai dengan tema yang diusung; mewujudkan IAIN Zawiyah Cot Kala menuju Center Of Excellence.
'
Menurutnya sebuah optimisme yang harus didukung oleh semua Civitas Akademika kampus termasuk oleh para alumni, "perjuangan di kampus harus dengan 'Pena' ketajaman pena para dosen, peneliti dan mahasiswa harus di asah. IAIN lembaga akademik bukan lembaga politik, disini harus muncul dan terbit karya karya akademik yang bermutu tinggi," ujar Usman.

Lulusan Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) memiliki peranan strategis untuk memberikan solusi terhadap problem negara dan masyarakat, "maka eksistensi para dosen dan alumnus sangat berperan dalam menggalakkan mutu ilmuan di lingkungan kampus, dengan mengedepankan program-program yang mengarah pada pertumbuhan prestasi akademik. Melalui program Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) mampu menyelesaikan persoalan masyarakat, kepada dosen dan mahasiswanya diharapkan untuk mengaplikasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi," sebut Usman.

Sementara ketua STAIN / IAIN Zawiyah Cot Kala Dr. H. Zurkarnain MA dalam pidatonya mengucapkan terima kasih kepada mantan Menpan RB. RI Dr. Ir H.Azwar Abubakar, MM yang telah banyak memberikan kontribusi dalam hal pengalihan status STAIN ke IAIN, mulai proses awal sampai pencapaian hasil.

Hadir pada acara tersebut kepala pemerintahan Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Tamiang, para Rektor perguruan Tinggi, Kordinator Kopertis wilayah Aceh, pendiri dan tokoh pendiri Zawiyah Cot Kala, Biro Ortala Kementerian Agama RI, serta tokoh masyarakat. Sedangkan orasi ilmiah di sampaikan oleh mantan Menpan RB. RI Dr. Ir. H. Azwar Abubakar MM.(bhc/kar)