Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Kriminal    
TNI
Velix Wanggai: Kesenjangan Jadi Akar Permasalahan di Papua
Saturday 23 Feb 2013 09:25:49
 

Staf khusus Presiden bidang Otonomi Daerah, Velix Wanggai.(Foto: Ist)
 
JAKARTA, Berita HUKUM - Gangguan keamanan yang terus terjadi di Bumi Cendrawasih, Papua, berakar dari adanya kesenjangan ekonomi dan sosial. Karena itu, perlu pendekatan komprehensif dalam menyelesaikan masalah sosial khususnya gangguan keamanan yang sering terjadi di Papua.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Staf khusus Presiden bidang Otonomi Daerah Velix Wanggai menanggapi gugurnya 8 (delapan) prajurit TNI dalam tindakan penyerangan brutal yang dilakukan oleh kelompok bersenjata di Provinsi Papua, khususnya di Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Puncak terhadap anggota TNI yang sedang melaksanakan, pada Kamis (21/2) sekitar pukul 09:30 WIT.

Menurut Velix, kesenjangan dan perasaan ketidakadilan menjadi amunisi untuk upaya-upaya gangguan keamanan gangguan khususnya yang dilakukan oleh organisasi Papua merdeka (OPM) maupun kelompok bersenjata lainnya.

"Setting persoalan dari Papua yang mungkin kita lihat unik dan kompleks, karena kita melihat ada sentra wilayah yang selama ini terisolasi dan belum terlayani dalam konteks pembangunan, di daerah yang masih relatif tertinggal," kata Velix kepada wartawan di Pemalang, Jateng, Kamis (21/2) malam, di sela-sela mengikuti kunjungan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jawa Tengah.

Velix menegaskan, adanya jarak kualitas pelayanan kesehatan, pendidikan dan juga pemberdayaan ekonomi menjadi bibit dari persoalan yang selama ini selalu terjadi di Papua.

"Irisan dengan ketertinggalan itu menjadi amunisi munculnya sentra pergerakan perlawanan terhadap pemerintah sehingga ada alasan yang saling beririsan, kekecewan pembangunan, pelayanan birokrasi yang terbatas, pelayanan dasar pendidikan yang terbatas tentu ada irisan idologi yang masih melekat dan sentra perlawanan itu ternyata terkonsentrasi di wilayah terpencil khususnya Kabupaten Puncak Jaya," urai Velix Wanggai.

Langkah Pemerintah

Menurut Staf khusus Presiden bidang Otonomi Daerah itu, pemerintah telah mengetahui akar persoalan yang ada di Papua, dan telah melakukan sejumlah langkah untuk memastikan kesenjangan dan perasaan tidak adil tersebut terus menyusut.

"Pemerintah tidak tutup mata dengan kompleksitas permasalahan itu. Pemerintah 10 tahun terakhir mendekatkan rentang kendali birokrasi dengan membentuk kabupaten baru seperti Puncak Jaya, Kabupaten Puncak dan kabupaten lain yang dari semula Kabupaten Jaya Wijaya, sudah dipecah sebagai 10 kabupaten," ungkap Velix Wanggai sembari menyebutkan, bahwa pemekaran wilayah itu untuk mendekatkan rentang kendali pengelolaan wilayah sehingga pelayanan kepada masyarakat lebih optimal.

Hal lain yang dilakukan pemerintah, lanjut Velix, adalah pembangunan infrastruktur perhubungan seperti jalan dan bandar udara sehingga mobilitas semakin mudah.(wid/es/skb/bhc/rby)



 
   Berita Terkait > TNI
 
  Pengemudi Mobil Plat TNI Palsu Cekcok dengan Pengendara Lain Jadi Tersangka Pasal 263 KUHP
  Jenderal Maruli Simanjuntak Resmi Jadi Kepala Staf TNI AD
  Meutya Hafid: Utut Adianto Pimpin Panja Netralitas TNI Komisi I
  Komisi I DPR RI Sepakat Jenderal Agus Subiyanto menjadi Panglima TNI gantikan Laksamana Yudo Margono
  Aspek Netralitas Akan Jadi Sorotan Komisi I dalam RDPU Visi-Misi Calon Panglima TNI
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2