VATIKAN (BeritaHUKUM.com) - Vatikan pekan ini mengkonfirmasi penanahan Paolo Gabriele, pembantu utama Paus Benedictus XIV. Dia diduga terlibat dalam pembocoran dokumen dan surat-surat kepausan kepada media.
Pengumuman ini muncul dua hari setelah Roma dikejutkan penahanan presiden Vatican Bank, Ettore Gotti Tedeschi yang juga divurigai berada dibalik pembocoran dokumen tersebut. Pernyataan resmi dari juru bicara Vatican, Federico Lombardi mengatakan pembantu Paolo Gabriele masih dalam penahanan dan diizinkan bertemu pengacara pilihannya. Penyelidikan sendiri saat ini masih tetap berlanjut.
Kabar yang beredar mengatakan dokumen rahasia dimaksud ditemukan berada di tempat tinggal pembantu utama. Namun seorang hakim nantinya akan memutuskan apakah dia mesti dihukum atau tidak.
"Setiap orang di Vatikan mengenalnya, ada rasa terkejut dan kesal, seiring juga ada rasa simpati untuk keluarganya yang disukai banyak orang. Kami harap keluarganya. Bisa melalui ujian ini," ujar Lombardi.
Jika diputuskan bersalah, Gabriele yang menurut Vatikan memiliki semua perlindungan hukum sesuai dengan aturan Vatikan, akan menghadapi hukuman maksimal 30 tahun.
Gabriele adalah anggota sebuah kelompok kecul yang setiap hari bekerja di apartemen Paus, tapi laporan media mengungkap dia bukan satu-satunya tersangka dalam pembocoran dokumen rahasia. Hanya sejumlah kecil orang saja yang punya akses pada kamar belajar pribadi Paus, termasuk pembantunya, empat orang biarawati dan dua sekretaris Paus Benedictus, kemudian Georg Gaenswein serta Alfred Xuereb.
Dokumen yang bocor tersebut mungkin akan menerangi banyak rahasi Vatican, termasuk masalah di balik pajak Gereja. Selain itu masih ada lagi persoalan mengenai pendanaan organisasi Katolik, skandal seks serta negosiasi dengan pemberontak garis keras.
Dokumen juga mencatat aktivitas Sekretaris Negara Vatikan, Bertone dan kepala Vatican Bank, Tadeschi yang ditahan kamis pekan lalu. Tadeschi, 67 tahun, dikeluarkan dari keanggotaan dewan di bank tersebut karena gagal membersihkan image sebuah institusi suci yang menjadi simbol skandal.(afp/nto) |