JAKARTA (BeritaHUKUM.com) - Selama 7,5 jam Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum diperiksa penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai saksi untuk kasus proyek sport center Hambalang.
Meski demikian, mantan Ketua PB HMI ini, terlihat tenang usai diperiksa KPK. Ketika ditanya apa alasan diriny bisa setenang itu, Anas menjawab, bahwa ini adalah kesempatan bagi dirinya untuk menklarifikasi badai opini terhadap dirinya. "Pada kesempatan ini justru saya mempunyai kesempatan untuk menjelaskan, klarifikasi, menjernihkan, dan mendudukkan pada apa yang sesungguhnya terjadi," ungkapnya usai diperiksa KPK, Rabu (27/6).
Anas sendiri keluar sekitar pukul 17.30 WIB, ditemani beberapa rekannya di Partai Demokrat serta tim penasehat hukumnya.
Selain itu, Anas juga mengungkapkan seputar pertanyaan yang diajukan penyelidik, seperti struktur di Partai Demokrat. Mulai dari Dewan Pembina, DPP yang mencakup Ketua Umum, Sekjend, Bendahara, bidang-bidang, departemen-departemen yang dikomandoinya.
Lalu struktur Fraksi."Bagaimana fraksi bekerja, mekanisme dan tata laksana. Lalu tugas selama menjadi Ketua Fraksi dan saat menjabat menjadi Anggota Komisi X DPR RI," ungkapnya.
Seperti diketahui, hari ini Anas menjalani pemeriksaan sebagai saksi pada kasus Hambalang. Sebelumnya dirinya mengucapkan terimakasih kepada pimpinan KPK karena telah memanggilnya untuk diperiksa.
Kasus Hambalang sendiri, masih dalam penyelidikan KPK. Kasus ini, dperiksa karena diduga terjadi mark up dari pengadaan, pembelian hingga pengerjaan.(bhc/rob)
|