JAKARTA, Berita HUKUM - Agus Martowardojo, Menteri Keuangan (Menkeu) melepaskan uneg - unegnya mengenai tudingan sejumlah pihak yang menilai dirinya layak bertanggungjawab terhadap kasus Hambalang. Usai diperiksa KPK sekitar 10 jam, Ia mengaku sudah puas bisa menjelaskan semuanya perihal proyek senilai Rp. 2,5 triliun itu. Ia menuding bahwa kasus korupsi berjema'ah pembangunan pusat pelatihan sarana dan prasarana olahraga itu yang menjadi aktor adalah Kemenpora dan Anggota DPR RI Komisi X, Selasa (19/2).
Usai diperiksa KPK, Agus menceritakan panjang lebar terkait kasus Hambalang. Ia berharap, setelah dirinya memberikan penjelasan pada KPK, kasus ini bisa segera tuntas. Agus mengaku tidak tahu menahu perubahan anggaran yang semula Rp. 125 miliar menjadi Rp. 2,5 triliun.
"Jadi diakhir tahun 2009 itu ada inisiatif di Kementerian Olahraga, dimana menteri dan jajarannya yang mendesain. Nah upaya itu antara lain juga untuk meningkatkan anggaran yang tadinya Rp. 125 miliar diubah menjadi Rp. 2,5 triliun," katanya usai keluar dari gedung KPK pukul 19:40 WIB.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa upaya peningkatan itu inisiatif yang ada di Kemenpora sejak Januari 2010. Sepanjang tahun 2010, katanya, Kementerian Olahraga berdiskusi dengan komisi X DPR RI. "Itu paling tidak ada 9 kali pertemuan, dan pertemuan itu seperti pertemuan yang biasa dilakukan untuk membahas tentang mengapa projek itu dinaikkan menjadi Rp. 2,5 triliun. Itu semua dilakukan oleh Kemenpora bersama-bersama dengan komisi X," ujarnya.
"Pada saat itu, yang namanya diskusi itu belum ada melibatkan menteri keuangan. Tetapi bahwa kemudian di dalam Kemenpora ada oknum-oknum yang berusaha melakukan pembobolan anggaran dan lain-lain, itu sekarang harus diusut," ceritanya.
Bahkan, katanya, semua orang bahkan saudara Andi Mallarangeng yang keluar masuk keruangan kakaknya itu, sudah merupakan sesuatu yang salah. "Saya hanya mengatakan saya masuk menjadi Menteri tanggal 20 Mei 2010. Dan saya lihat dokumen ini memang pengguna anggaran harus tanggungjawab," terangnya.
"Jadi mohon supaya semua paham. Kalau seandainya ada yang bertemu di kantor Kemenpora, masuk ruangan kakaknya (saudara Andi Mallarangeng) terima uang, itu salah!. Hal itu kemungkinan ditujukan pada adik Andi Mallarangeng, Choel Mallarangeng," pungkasnya.(bhc/din) |