Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Amerika Serikat
Uni Eropa dan Kanada Bersiap Lancarkan Perang Dagang dengan AS
2018-06-04 05:19:27
 

Trump menyatakan tarif bea masuk terhadap impor baja dan aluminium akan melindungi produsen baja AS yang dia klaim vital bagi keamanan nasional.
 
AMERIKA SERIKAT, Berita HUKUM - Langkah Amerika Serikat yang menerapkan tarif bea masuk terhadap impor baja dan aluminium mengundang reaksi keras dari sejumlah menteri keuangan negara anggota kelompok G7.

Dalam sebuah pertemuan di Kanada, delegasi Uni Eropa dan Kanada mengancam akan membalas tindakan AS.

Bahkan, Menteri Keuangan Prancis, Bruno Le Maire, mewanti-wanti bahwa perang dagang dapat terjadi dalam "beberapa hari mendatang".

Akan tetapi, Presiden AS, Donald Trump, berkeras menetapkan tarif. Dalam cuitannya di Twitter, dia menulis bahwa AS "telah dicurangi negara-negara lain dalam perdagangan selama bertahun-tahun".

Trump menyatakan tarif bea masuk terhadap impor baja dan aluminium akan melindungi produsen baja AS yang dia klaim vital bagi keamanan nasional. Pada saat yang sama, Trump mengeluhkan halangan yang dihadapi perusahaan-perusahaan AS di Eropa dan tempat lainnya.

"Waktunya untuk cerdik!" tambahnya.

Donald J. Trump @realDonaldTrump, "When you're almost 800 Billion Dollars a year down on Trade, you can't lose a Trade War! The U.S. has been ripped off by other countries for years on Trade, time to get smart!"

Menteri Perdagangan Amerika Serikat, Steve Mnuchin, membantah AS telah meninggalkan kepemimpinan dalam ekonomi global. Dia juga mengaku telah menyampaikan sikap negara-negara lain kepada Trump.

Pertemuan tersebut tidak merilis pernyataan bersama, yang disebut koresponden BBC di Amerika Utara, Chris Buckler, sebagai tanda-tanda adanya ketidaksepakatan.

Hal itu diprediksi akan terus berlangsung pada akhir pekan mendatang, tatkala para pemimpin negara-negara G7-termasuk Trump- bertemu di Quebec, Kanada.

Apa saja yang dikenai tarif bea masuk?

AS memberlakukan tarif bea masuk sebesar 25% terhadap baja dan 10% pada aluminium, Kamis (1/6) lalu.

Tarif itu mencakup plat baja, slab baja, lembaran baja, dan gulungan aluminium. Barang-barang itu merupakan baha baku produksi berbagai benda di sektor manufaktur, konstruksi, dan perminyakan.

Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross, mengatakan perundingan denga UE, Kanada, dan Meksiko tidak mencapai kemajuan yang cukup untuk membatalkan pemberlakuan tarif bea masuk.

Gabungan impor baja dan aluminium dari Kanada, Meksiko, dan UE ke AS bernilai Rp318 triliun pada 2017 -nyaris setengah dari keseluruhan impor baja dan aluminium ke AS pada periode tersebut.

Harley Davidson motorbikeHak atas fotoGETTY IMAGES
Image captionUni Eropa siap membalas AS dengan menerapkan tarif bea masuk baru terhadap sepeda motor Harley Davidson.

Apa reaksi sejauh ini?

Para pemimpin UE, Kanada, dan Meksiko mengkritik aksi AS.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menelpon Trump guna memberitahunya bahwa tarif bea masuk adalah sesuatu yang "ilegal", namun Trump balas mengatakan bahwa langkah itu diperlukan untuk "menyeimbangkan perdagangan" dengan UE.

Untuk membalas AS, UE telah menyusun daftar barang-barang AS yang akan dikenai tarif bea masuk baru. Daftar itu setebal 10 lembar halaman, memuat mulai dari sepeda motor Harley Davidson hingga minuman keras bourbon.

Kanada, yang memunculkan komentar Perdana Menteri Justin Trudeau bahwa langkah AS "benar-benar tidak bisa diterima", berencana menerapkan tarif bea masuk balasan.

Tarif bea masuk yang disiapkan Kanada pada 1 Juli mendatang mencapai 25% terhadap berbagai barang buatan AS yang bernilai Rp179,8 triliun. Barang-barang itu meliputi, antara lain baja, yoghurt, whiskey, sampai kopi.

Persiapan perang dagang ini membangkitkan komentar dari sejumlah tokoh Partai Republik di AS.

Ketua DPR AS, Paul Ryan, mengatakan tarif bea masuk justru "menargetkan sekutu-sekutu AS pada saat kita seharusnya bekerja sama dengan mereka untuk mengatasi praktik perdagangan tidak adil dari negara-negara seperti Cina".(BBC/bh/sya)





 
   Berita Terkait > Amerika Serikat
 
  DPR AS Lakukan Pemungutan Suara untuk Makzulkan Biden
  Amerika Serikat Lacak 'Balon Pengintai' yang Diduga Milik China - Terbang di Mana Saja Balon Itu?
  Joe Biden akan Mengundang Para Pemimpin Indo-Pasifik ke Gedung Putih
  AS Uji Rudal Hipersonik Mach 5, Lima Kali Kecepatan Suara
  Sensus 2020: Masa Depan Populasi AS Bercorak Hispanik
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2