JAKARTA, Berita HUKUM - Sebelumnya pada pertengahan Mei 2015 yang lalu dalam acara bertajuk "Bangkit Pemuda Jakarta" berlangsung di Gedung Joang 45, Jakarta yang muncul beberapa nama yang akan maju memperebutkan kursi menjabat Ketua KNPI DKI Jakarta, dari nama ketiga calon kandidat tersebut antara lain; Raden Umar, Yudha Permana dan Hasanuddin atau yang akrab disapa Acang.
Pada hari Selasa (2/6) siang pukul 14.00 WIB kemarin, kelanjutan acara tersebut berlangsunglah acara "Uji Kelayakan" Calon Ketua KNPI DKI Jakarta di Gedung KNPI Rawamangun, Jakarta Timur, yang dilaksanakan oleh kelompok Cipayung Plus DKI Jakarta, yang dihadiri pula oleh beberapa perwakilan dari HMI DKI Jakarta, GMKI DKI Jakarta, PMII DKI Jakarta, GMNI DKI Jakarta, PMKRI DKI Jakarta, KAMMI DKI Jakarta.
Namun yang berhalangan hadir karena ada kegiatan organisasi yakni HIKMAHBUDI dan IMMI yang sejauh ini sepanjang pantauan pewarta BeritaHUKUM.com di lokasi acara berlangsung. Begitupun Ichwanul Muslimin / Anul (Adik dari mantan Menpora Adyaksa Daud) tidak nampak hadir dalam debat uji kelayakan yang telah berlangsung dan dihadiri oleh puluhan anggota KNPI, OKP Jakarta.
Acara yang berlangsung pada "Uji Kelayakan" ini dihadiri pula oleh kedua kandidat terkuat yang telah melalui fit and proper test, yakni Raden Umar (Sekretaris DPD KNPI DKI Jakarta) dan Hasanuddin (Ketua DPD II KNPI Jakarta Utara), namun tanpa dihadiri oleh Yudha Permana yang sebelumnya mencalonkan diri pula menjadi Ketua KNPI DKI Jakarta.
Saat acara Uji Kelayakan ini, Arif Wicaksana selaku Ketum HMI bertanya mengenai kesiapan, sejauh mana abang-abang (calon kandidat Ketua KNPI DKI Jakarta) kita menjadi pemimpin di Ibukota Jakarta nantinya. Pertanyaan tersebutpun ditanggapi; "Memang kita berproses dari bawah, dan melakukan aktivitas tersebut dari bawah, yang mengurus KNPI harus kader yang mempunyai tanggungjawab terhadap organisasinya dan memahami apa yg harus dilakukannya tersebut," ujar Raden Umar, saat menanggapi pertanyaan dari Arif Wicaksana tersebut.
"KNPI menjadi sesuatu yang sangat diminati, dihargai. KNPI harus kembali pada fitrahnya. Kalau ada yang berpikir lembaga ini mengalami degradasi, sebenarnya tidak. Namun, saat ini sedang tertidur, dan KNPI harus menjadi payung untuk organisasi kepemudaan nantinya," jelas Nurhassanudin, yang biasa disapa akrab dengan panggilan "Acang".
Sementara, berdasarkan penuturan Raden Umar selaku salah satu kandidat calon Ketua KNPI DKI Jakarta, bahwa proses penghitungan suara untuk pemilihan nantinya akan dilangsungkan sebelum menjelang Bulan Puasa, dan sejauh ini masih tetap calon kandidat kuat berjumlah empat (4) orang walaupun ke 2 calon lainnya berhalangan hadir, yakni Yudha Permana dan Ichwanul Muslimin yang panggilan akrab "anul".
"Memang kami sudah melangsungkan berkisar 4 (empat) kali pertemuan seperti ini, sejauh ini (debat terbuka), dan sejauh ini kami saling tukar pikiran," pungkas bang Umar, kepada para wartawan saat diwawancarai selepas debat terbuka "Uji Kelayakan" di Gedung KNPI Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (2/6).(bh/mnd) |