SAMARINDA, Berita HUKUM - ??Warga perbatasan daratan Apou Kayan Kabupaten Malinau Kalimantan Timur (Kaltim) yang berbatasan dengan negeri jiran Malaysia menjerit tentang sulitnya transportasi dari dan menuju wilayah perbatasan dan memaksa para mahasiswa dari daerah perbatasan yang tergabung dalam Forum Mahasiswa, Pemuda dan Pelajar Peduli Apau Kayan (FMP3AK) menggelar aksi demo hari ini (3/4) di Bandara Temindung Samarinda.
Sekitar 200 san warga perbatasan Apau Kayan yang datang sekitar pukul 10.00 Wita, dalam orasinya mereka memaksa agar Pemprov Kaltim segera mencairkan dana subsidi angkutan perintis yang melayani penerbangan ke perbatasan yang sudah 3 bulan tidak melayani penerbangan sehingga warga harus terpaksa menggunakan penerbangan reguler dengan tiket mencapai Rp 1.700.000,- yang sangat mencekik sehingga banyak yang tertahan di Samarinda.
Dihadapan ratusan pengamanan dari Jajaran Polresta Samarinda dan Brimob Polda Kaltim, Koordinator aksi demo, Fendi Meru mengatakan pihaknya hanya ingin dana subsidi yang memang sudah ada segera dicairkan, masalah lambannya pencairan selalu terjadi setiap tahun. Tahun ini, sudah tiga bulan warga perbatasan yang berada di Samarinda tidak bisa pulang. Penyebabnya, harga tiket pesawat ke perbatasan mahalnya di luar kemampuan mereka, warga perbatasan membutuhkan subsidi.
"Ini sistemnya yang salah sehingga anggaran subsidi selalu molor sehingga banyak warga kami perbatasan yang tertahan tidak bisa pulang karena penerbangan reguler tiket sangat mencekik," ujar Fendi Meru.
Ratusan pendemo dengan membawa beberapa spanduk dengan meneriakkan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap harga mati namun subsidi perbatasan juga harga mati. Kenyataan pemerintah saat ini tidak memerhatikan nasib warga di perbatasan.
Para pendemo juga meneriakkan tentang susahnya para mahasiswa dari perbatasan yang kuliah di Samarinda untuk pulang kampung. Masalahnya cuma satu, mahalnya harga tiket.
Aksi semakin memanas karna dibawah terik matahari di halaman bandara temindung Samarinda, para pendemo berusaha masuk ke apron Bandara, namun kepiawaian Kopolres Samarinda Kombes Arif Prapto S. yang memimpin langsung pengamanan menenangkan masa, pendemo diminta bersabar untuk menghadirkan Gubernur Awang Faroek, "saya minta bersabar Bapak Gubernur saya minta menemui kalian," jelas Arif.
Sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Zairin Zain yang di dampingi Kepala Bandara Samarinda Sulaiman,
menjelaskan bahwa proses lelang ini sudah berlangsung dan sudah ada pemenangnya, permasalahan muncul Subsidi angkutan perintis untuk berpatasan saat ini di tangani oleh kementian keuangan yang diberi tanda bintang sehingga saat ini masih terkendal, ujar Zairin Zain.
"Anggaran subsidi penerbangan angkutan perbatasan dengan nilai Rp 22,2 milyar sudah ada, namun masih ditangan kementian keuangan dengan tanda bintang sehingga belum dilakukan penerbangan, kalau hari ini bintangnya di buka maka hari ini juga kita terbang," ujar Sulaiman.
Kapolres Samarinda Kombes Pol Arif P.S juga mengatakan, kepolisian menyambut baik keinginan warga untuk menyampaikan aspirasi, apalagi, ini menyangkut kepentingan banyak warga di perbatasan. Tetapi, Kapolres berharap agar demo berlangsung aman. "Aspirasi tersampaikan, tapi tidak mengganggu ketertiban umum", tegas Kapolres.
Akibat aksi demo tersebut mulai pukul 11.00 Wita Bandara Temindung Samarinda di tutup. "Berkaitan dengan aksi demo, bandara mulai pukul 11.00 Wita hingga pukul 16.00 Wita kita tutup sementara sehingga dua penerbangan yaitu Susi Air ke Long Ampung serta ke Malinau dademikian juga dengan yang datang kita alihkan ke Balikpapan" jelas Kepala Bagian Pengamanan dan Keselamatan Bandara Temindung Samarinda, usai masa pendemo bergeser ke kantor gubernur Kaltim.(bhc/gaj) |