RIO DE JANEIRO (BeritaHUKUM.com) – Kepolisian Rio de Janeiro memutuskan untuk melakukan pemogokan. Hal ini dilakukan untuk menuntut kenaikan gaji, seminggu sebelum festival besar tahunan kota itu. Ratusan ribu orang diperkirakan akan turun di jalan-jalan Rio pada pekan depan, dalam karnaval tahunan yang diwarnai dengan tarian dan band samba.
Pemerintah kota Rio pun terpaksa akan mengerahkan sekitar 14.000 tentara untuk mengamankan kota itu dari gelombang pembunuhan, penjarahan dan pengrusakan. Pemogokan polisi di kota ketiga terbesar di Brasil, Salvador, negara bagian Bahia, mulai akhir bulan Januari lalu, telah menyebabkan peningkatan angka pembunuhan dan kekerasan
Sebelumnya, pemerintah kota Rio, berharap polisi dapat membatalkan rencana pemogokan itu dengan menawarkan kenaikan gaji 39% untuk polisi, pemadam kebakaran dan penjaga penjara. Namun, serikat kepolisian menyatakan bahwa kenaikan sebesar itu tidak cukup karena tingkat gaji rendah selama puluhan tahun.
Rio dan Salvador termasuk dua dari 12 kota Brasil yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014. Rio juga akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2016. Pemogokan polisi ini diperkirakan akan menimbulkan kekhawatiran soal keamanan menjelang pesta olah raga besar ini. Piala Dunia diperkirakan akan menarik sekitar 600.000 turis asing dua tahun mendatang.
Presiden Dilma Rousseff sendiri mengerahkan 3.000 polisi federal ke Bahia untuk memulihkan keadaan. Dia pun menyatakan tidak akan ada pengampunan bagi mereka yang terlibat dalam kekerasan. "Tidak ada amnesti untuk mereka yang melakukan kekerasan terhadap orang lain, merusak bangunan dan juga yang mengganggu ketertiban umum," kata Rosseff.(bbc/sya)
|