JAKARTA, Berita HUKUM - Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY) mengatakan, dalam suasana kehidupan politik pasca Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, seluruh komponen bangsa Indonesia berkewajiban untuk merajut kembali ikatan kita sebagai sebuah bangsa yang bersatu, yang beberapa saat yang lalu pernah terganggu.
“Kita diwajibkan untuk kembali menguatkan ikatan yang kokoh dan menjalin kembali hubungan yang harmonis di antara kelompok yang berbeda pilihan. Kita harus menghentikan permusuhan diantara kita, serta sekaligus menjauhkan diri dari fitnah dan sikap berburuk sangka kepada sesama anak bangsa,” kata Presiden SBY, saat memberikan sambutan pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1435H/2014M, yang diselenggarakan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/7) malam.
Kepala Negara mengingatkan, Al-Qur’an mengajarkan umat manusia agar menjauhi sifat berburuk sangka dan menggunjingkan hal-hal yang dapat merusak persatuan dan persaudaraan. Al-Qur’an juga mengajarkan kepada kita untuk tabayyun atau melakukan klarifikasi terhadap berbagai informasi sehingga menjadi jelas duduk perkaranya.
“Jangan sampai persatuan dan persaudaraan kita menjadi terganggu oleh berita-berita dan opini yang tidak benar dan menyesatkan,” tutur Kepala Negara.
Melalui momentum peringatan Nuzulul Qur’an, Presiden SBY berharap, kita dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, lebih mendalami dan mengkaji nilai-nilai yang terkandung di dalam Al-Qur’an, dan insya Allah menjadi penyejuk bagi suhu politik yang belakangan cenderung menghangat di negeri kita.
“Melalui peringatan Nuzulul Qur’an ini pula, mudah-mudahan bangsa kita tetap, dan bahkan makin rukun dan bersatu,” kata Presiden SBY berharap.
Kepala Negara menilai, Al-Qur'an memberi petunjuk dalam membangun umat yang saleh, yang diciptakan untuk memberikan manfaat bagi sesama manusia. Mengajak umat manusia untuk saling kenal mengenal dan tidak saling mengisolasi diri. Saling memberi maaf dan tidak saling membenci.
”Al-Qur’an mengajak kita semua untuk bekerja sama dalam kebaikan dan ketaqwaan, bukan dalam kejahatan dan permusuhan,” terang SBY.
Peringatan Nuzulul Quran 1435H/2014M itu juga dihadiri oleh Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono dan Ibu Herawati Boediono, Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin. Selain itu juga hadir sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, dan para duta besar negara sahabat.
Adapun bertindak selaku penceramah adalah Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, yang menyampaikan uraian hikmah berjudul “”Spirit Al-Qur’an Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara” .(AOS/ES/setkab/bhc/sya) |