Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Pakistan
Tolak Korupsi, Ulama Pakistan Ancam Revolusi
Tuesday 15 Jan 2013 18:35:10
 

Tahirul Qadri.(Foto: Ist)
 
PAKISTAN, Berita HUKUM - Protes anti-korupsi berlanjut di Pakistan. Protes yang dipimpin oleh ulama Tahirul Qadri ini menuntut agar pemerintah melakukan pemberantasan korupsi atau bubarkan roda pemerintahan bila tidak mampu memberantas korupsi.

Aksi unjuk rasa yang berlangsung di luar gedung Parlemen Pakistan ini akhirnya berakhir dengan bentrokan antara pasukan keamanan dengan pengunjuk rasa. Polisi melepaskan tembakan peringatan ke udara dan tembakan gas air mata untuk mengatasi para pengunjuk rasa.

Bentrokan pun merebak setelah para pengunjuk rasa melempar baru ke arah pasukan keamanan yang menjaga gedung parlemen. Hal ini memicu tindakan dari pihak berwenang.

Selama protes berlangsung, Qadri mendesak dilakukannya reformasi pemilihan umum. Tetapi, pihak pemerintah justru menuduhnya hendak menunda pemilu yang direncanakan akan berlangsung pada Mei mendatang.

Ulama itu menginginkan pihak militer dan kehakiman dilibatkan untuk mengatur pemerintahan transisi, usai pemilu mendatang. Di hadapan puluhan ribu pendukungnya, Qadri mendesak agar tindakan keras dilakukan untuk mencegah sosok yang korup dan kriminal masuk ke dalam pemerintahan.

"Secara moral, pemerintah dan anggota parlemen sudah tidak berkuasa lagi. Saya memberikan tenggat waktu untuk pemerintah membubarkan parlemen dan perwakilan daerah, hingga esok hari (Rabu 16 Januari). Setelah itu, perwakilan rakyat akan mengambil keputusannya sendiri," tutur Qadri, seperti dikutip BBC, Selasa (15/1).

Gaya pidato yang flamboyan ditunjukkan oleh Qadri dalam beberapa pekan terakhir dan membuatnya makin terkenal di kalangan rakyat Pakistan. Namun banyak pihak yang mencurigai bahwa Qadri secara rahasia mendapatkan dukungan dari kalangan militer.

Tetapi Qadri menolak tuduhan tersebut. Dirinya bersikeras tidak memiliki kaitan dengan institusi militer. Ia mengklaim sebagai sosok yang mendukung demokrasi.(oke/bhc/mdb)



 
   Berita Terkait > Pakistan
 
  Mantan Perdana Menteri Imran Khan Diringkus KPK Pakistan
  Imran Khan, Mantan PM Pakistan, Ditembak Saat Protes Pemerintah - Siapa Terduga Pelaku?
  Mahasiswa Pakistan Disiksa Hingga Tewas karena 'Menista' Agama
  Serangan Bunuh Diri di Sekolah Polisi Pakistan, Puluhan Tewas
  Bioskop-Bioskop Pakistan Boikot Film India Akibat Ketegangan di Kashmir
 
ads1

  Berita Utama
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

Tolak Tawaran Jadi Duta Polri, Band Sukatani Akui Lagu "Bayar Bayar Bayar" Diintimidasi

 

ads2

  Berita Terkini
 
Jokowi Akhirnya Laporkan soal Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Inisial Terlapor Disebut

Polri Ungkap 72 Kasus Destructive Fishing, Selamatkan Kerugian Negara Rp 49 Miliar

3 Anggota Polri Ditembak Oknum TNI AD di Way Kanan Lampung, Menko Polkam Minta Pelaku Dihukum Berat

BNNP Kaltim Gagalkan Peredaran 1,5 Kg Sabu di Samarinda dan Balikpapan

Kasus Korupsi PT BKS, Kejati Kaltim Sita Rp2,5 Milyar dari Tersangka SR

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2