FILIPINA, Berita HUKUM - Polisi di Filipina Selatan mengatakan seorang wartawan mati ditembak, yang merupakan kematian wartawan ketiga dalam dua pekan.
Sekelompok pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menyerang Rogelio Butalib di kota Tagum di Pulau Mindanao, Rabu (11/12).
Pria berusia 44 tahun tersebut bekerja di Radio Nation dan siaran yang dibawakannya membahas berbagai masalah di daerah itu, termasuk korupsi, sehingga diperkirakan membuat dia punya musuh.
Namun dia juga menang dalam pemilihan sebuah jabatan pemerintahan lokal yang diperebutkan dengan sengit pada bulan Oktober.
Polisi mengatakan masih menyelidiki motif serangan atas Butalib.
Jumat (6/12) pekan lalu, Michael Diaz Milo -yang bekerja di Radio DXFM- dibunuh di Butuan, juga di Mindanao,
Sementara tanggal 29 November wartawan radio lainnya, Joas Dignos, tewas dibunuh di Valencia, di seberang Pulau Mindanao.
Filipina merupakan salah satu tempat paling berbahaya bagi wartawan dan lembaga pegiat wartawan, Committee to Protect Journalists, menempatkannya sebagai negara ketiga terburuk yang gagal mengatasi kekerasan atas wartawan.
Sejak tahun 1992, CPJ mencatat sedikitnya 72 wartawan tewas dibunuh, termasuk tiga insiden terakhir.
Bulan November 2009, sebanyak 32 wartawan termasuk dalam 58 orang yang diculik dan dibunuh, yang diduga dilakukan oleh salah satu keluarga berpengaruh di Filipina Selatan.(BBC/bhc/rby) |